~8 Kereta Api

Terowongan Wihelmina
Kereta api awal mula ditemukan oleh Murdock, seseorang berkebangsaan Inggris. Di Indonesia sendiri, kereta api menjadi salah satu alat trransportasi yang penting pada masa silam. Sekarang sisa-sisa rel, terowongan, dan jalur-jalur kereta api cukup memprihatinkan. Ada yang rel, bantalan, dan besi-besinya hilang, ada juga yang terowongannya menjadi terkenal karena mistis. Duh.

Beberapa contoh, ada sebuah terowongan yang bernama terowongan Wihelmina. Terowongan ini adalah terowongan kereta api terpanjang, sekitar 1116 meter. Terowongan ini ada di jalur kereta api rute Banjar-Pangandaran-Cijulang, dan saat ini tidak beroperasi lagi. Kalau masih ada, tentu saja sangat asyik berjalan-jalan menggunakan kereta api.

Jembatan Cincin Jatinangor.
foto: Qefy
Satu lagi, di Jatinangor Sumedang ada yang disebut jembatan cincin. Jembatan ini adalah jalur kereta yang menghubungkan Rancaekek dan Tanjungsari. Sayangnya sudah tidak berfungsi lagi. Padahal kalau masih bagus, pemandangan dari atas jembatan cincin akan sangat indah.

Rute Bandung-Sukabumi juga sudah rusak parah, ada banyak rel, besi, dan bantalan yang diambil oleh oknum sehingga jalur menjadi bolong. Dan ini mengkhawatirkan. Dulu, saya sempat sumringah karena jalur Bandung-Sukabumi akan dibuka bulan Juni. Itu artinya, saya bisa ke Sukabumi dengan kereta api. Ternyata belum juga.

Saya dan teman saya di Stasiun Sukabumi, 2 tahun yang lalu.
Foto: Dokumen Pribadi
Perihal kereta api, mengapa saya menyukainya? karena saya senang mendengar suara mesinnya. Juga suara ketika kereta api berjalan. Terdengar keren! Mungkin juga karena saya punya masa kecil yang indah bersama kereta api. Ketika saya SD dan tinggal di Sukabumi, ayah atau paman sering mengajak saya berjalan-jalan ke Bogor menggunakan kereta api. Sampai sekarang rute Sukabumi-Bogor memang masih ada, makanya saya selalu senang kalau naik kereta argo geulis atau argo pangrango menuju atau dari sukabumi ke Bogor. Ada serpihan-serpihan kenangan di sana :)

Kalau sedang naik kereta, saya biasa duduk di dekat jendela. Melihat betapa indahnya pemandangan di luar sana. Sampai sekarang, ketika saya sudah berkepala dua. Kegiatan berkereta tetap menjadi hobi saya, termasuk menikmati keindahan pemandangan lewat jendela.

Travel menggunakan kereta di Bandung tentu saja mudah, tinggal menuju stasiun Bandung (Stasiun Hall) atau Kiara Condong. Kalau sedang bosan, saya biasa menulis di stasiun. Hari-hari biasa, stasiun Bandung tidak terlalu ramai. Atau kalau sedang senggang sekali, saya pesan tiket kereta dalam kota. Bandung-Cicalengka AC 10.000. Saya duduk di kereta lalu menulis di netbuk. Begitulah kebiasaan saya.

Rasanya kalau sudah naik kereta, ada beberapa hal yang terasa menjadi lebih baik. Bagaimana dengan anda? Ada pengalaman menarik dengan kereta api?


Salam hangat dari saya :)

You Might Also Like

16 comments

  1. kereta api tut tut tut.....

    Pernah sekalinya naik kereta api malang - surabya skitar tahun 2007, berdiri selama 3 jam karena kursi penuh semua dapat di gerbong belakang masinis yang ga ada kursinya. Apakah termasuk pengalaman menarik yaa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah saya juga pernah mas berdiri selama perjalanan di kereta api. Tapi hanya dua jam. Lalu kadang-kadang saya duduk beralaskan koran. Menarik sekali pengalamannya :D

      Hapus
  2. wah ternyata menarik sekali ya sejarah dan fakta kereta api. Nice share mbak :)

    BalasHapus
  3. pemandangan dr jembatan Cincin Jatinangor itu indah banget ya..,
    sayang disini (makassar) gk ada kereta api.., penasaran pengen nyoba.. *smile

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau sekarang, karena tidak dilewati kereta lagi jadi boleh naik dan berjalan di atas jembatan itu. Tapi katanya ada cerita-cerita mistisnya juga...
      oia, jembatan itu lebarnya hanya sekitar satu meter, kak.

      di Makassar tidak ada kereta api? serius??

      Hapus
  4. Berkunjung mbak
    Baru minggu kemarin saya naik kereta api mbak
    perjalanan ke blitar mengharuskan saya naik KA dua kali. Jember-sidoarjo lalu sidoarjo-blitar
    Sayangnya pas dari jember-sidoarjo perjalanannya malam, jadi gak kelihatan apa-apa
    lalu dari sidoarjo-blitar saya dapat tiket berdiri, akhirnya saya harus pindah-pindah tempat duduk :D
    Naik KA emang asik, suasananya lebih tenang gak seperti naik bus, yg harus siap2 senam jantung kalau busnya lagi ngebut :D.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah senang sekali bisa naik kereta :D
      kalau dapat tiket berdiri, ya resikonya begitu.. harus pindah-pindah tempat duduk karena kita memang tidak punya hak untuk duduk.. hehe

      tapi, kereta api parahyangan tuh.. pernah ngebut sampai ngga enak tiduur ketika perjalanan pulang Gambir-Stasiun Hall di malam hari. over all.. kereta memang pilihan terbaik/

      Hapus
  5. saya juga suka kereta api dan stasiunnya apalagi yg jadul2..hehe..

    BalasHapus
  6. Dulu di daerah saya juga ada jalur kereta Api Parakan-Temanggung-Magelang-Muntilan-Jogja.
    Namun jalur itu kini sudah tidak berfungsi lagi. Beberapa besinya ada juga yang dicuri dan dijual kiloan.

    Saya hanya dengar cerita bahwa dulu ibu saya sering ke Jogja naik kereta api dari Muntilan.
    Kini semua tinggal kenangan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah,, yang sangat disayangkan itu ya ulah-ulah tangan tidak bertanggung jawab itu.. besinya sampai ada yang dijual kiloan.. sayang sekali.

      Tinggal cerita ya mas Jier... :(

      Hapus
  7. Eh ada Jembatan Cincin, jadi ingat photowalk... Soal naik kereta, akku belum pernah merasakan indahnya naik kereta, mungkin suatu saat nanti...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaaa. sewaktu saya gugling yang muncul malah foto jepretanmu, kapten. Jadi ya aku comot aja. Pinjem yaa

      eh serius belum pernah naik kereta??

      Hapus
  8. keren banget jembatan nya , jadi pengen berwisata pake kereta

    BalasHapus