~10 Menyetrika Uang


Ironing the money
Rupiah yang kita punya sekarang ternyata telah mengalami perjalanan yang panjang dalam perkembangannya. Nama rupiah sendiri diambil dari kata rupia dari bahasa Mongolia yang berarti perak.

Dulu sebelum merdeka, uang tersebar di berbagai kerajaan yang ada di Indonesia seperti Mataram, Majapahit, dan lain-lain. Uang mereka terbuat dari emas, perak, atau tembaga. Yang saya garis bawahi, yang unik dari jaman kerajaan ini adalah bahwa uang logam selalu ada bolong di tengahnya. Jadi, jaman dulu uang itu dikumpulkan dalam satu tali. Unik!

Setelah merdeka, kita mengenal yang disebut ORI (Oeang Republik Indonesia) dengan berbagai macam bentuk dan satuan rupiah. Perkembangan uang kemudian berlanjut hingga sekarang, bisa dilihat bagaimana bentuk uang dewasa ini. Lihat saja di dompet anda.

Jenis-jenis uang di Museum Bank Indonesia.
Foto: Dokumen Pribadi
Sejarah perjalanan uang, bisa kita lihat di museum Bank Indonesia di kawasan wisata kota tua Jakarta. Di sana dijelaskan secara detail bagaimana uang di Indonesia juga di dunia berkembang.

Dalam penggunaannya, saya sering sekali merasa kesal dan tidak nyaman jika menerima uang kembalian dengan bentuk yang mengenaskan : uang kertas yang lecek, sudah dilipat, dan kotor. Paling tidak senang kalau sudah ditulisi tulisan yang tidak penting. Saya lebih baik menerima uang logam. Apalagi logam uang seribu sekarang bentuknya bagus.

Tapi, kalau sudah terlanjur mempunyai uang kertas dengan bentuk tak bagus. Saya biasa menyetrikanya. Perlu menyiapkan waktu memang untuk menyetrika uang. Tapi setiap hari saya menyetrika uang, kecuali kalau tidak punya uang. Hehe

Caranya, setrika uang dengan melapisinya dengan kain tipis terlebih dahulu. Jangan hadapkan besi panas setrika dengan uang kertas secara langsung. Itu akan membuat kualitas uang menjadi tidak baik. Suhu setrikaan juga jangan sampai terlalu panas karena nanti uang akan meleleh.

Jika sudah disetrika, saya simpan di dompet panjang sehingga tidak ada kejadian melipat-lipat uang. Yang masih pakai dompet yang kecil atau yang dilipat, lebih baik ganti saja. Karena uang nanti terus terlipat, dan memiliki kemungkinan untuk sobek lebih banyak.

Uang kita,kita juga yang menjaga. Kalau di Amerika, kata teman saya yang pernah student exchange ke sana, uang kertas yang dilipat walaupun kondisinya bagus tetap saja tidak laku. Apalagi yang sudah kumel dan lecek.

Jadi, yuk! Jaga uang kertas kita. Tidak usahlah dilipat, ditulisi, atau diremas-remas. Tapi, kalau punya uang yang kondisinya memprihatinkan dan bukan karena ulah kita, bisa kok menukarnya ke bank.


Salam hangat dari saya :)

You Might Also Like

12 comments

  1. jadi teringat tahun 2000-an ketika uang seratus ribuan masih ada unsur plastiknya, temanku strees gara2 ikut uang nya ikut kesetrika di dalam celana akhirnya mengerucut hehehe,,
    wah kalau di indo ensia diberlakukan seperti amerika bisa banyak yang ga laku tuh.. termasuk uangku juga hihi....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha kasian banget temanmu, mas.
      uangku juga kayaknya banyak yang ngga lakuu

      Hapus
  2. nice postingan nih..
    memang, kalau lagi banyak yang aku pun juga sering menyetrika uang agar terlihat rapi di dompet..
    dan sekarang, mahasiswa memang keadaanya seperti apa adanya. tanpa ada yang, jadi ga ada yang dapat disetrika.. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah.. biar rapi juga kan yaa..
      hahaha.. kata-katamu, sebagai mahasiswa, saya faham betul ;p

      Hapus
  3. iya, saya juga paling sebel kalo menerima uang kembalian yg udah lecek, sementara saya sendiri kalo punya uang lecek, suka berpikir dua kali utk memberikannya pada org lain

    BalasHapus
  4. hehe, jadi inget pengalaman ibu saya beberapa tahun lalu. Niatnya mau nyetrika uang seratus ribu yang lecek biar lebih bagusan dikit, eh kain tipisnya ga sengaja kesibak angin jadi si setrika nempel langsung ke uangnya. melelehlah itu uang seratus ribu... hihihi....

    btw kalo di Indonesia bisa nerapin kebijakan kaya di Amerika, kita bisa lebih ngehargain uang kertas, dijamin ga akan ada yang sengaja corat coret iseng apalagi sampe nulisin nomer hape, hauhauhau...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihiiihii sayang sekali, kak! seratus ribu ituuu....

      hu um.. kalau uang yang dilipat dianggap tidak laku, maka kita juga akan ekstra hati-hati menyimpan uang.. duh miris lihat keadaan uang di sekitar..

      Hapus
  5. iya, saya dulu juga pernah begitu,
    saya lupa di tas kerja ada uang, gak banyak sih,
    cuma uang kertas2 semua,
    sampe rumah nyetrika uang, karena saya gak bisa nyetrika baju, haha..

    BalasHapus