adiksi gadget
cerita pita
gadget
Keseharian
kotak ceritaku
Sehari tanpa gadget
Sehari Tanpa Gadget : Selama Masih Bisa disubstitusi, Mengapa Tidak?
Gadget, pendukung kehidupan yang kini mendominasi. Foto: Koleksi Pribadi |
Apa
Sih Gadget?
Gadget, atau di dalam Bahasa Indonesia disebut dengan acang adalah
suatu istilah yang berasal dari bahasa Inggris untuk merujuk pada suatu peranti
atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik yang berguna
yang umumnya diberikan terhadap sesuatu yang baru. Gadget dirancang secara berbeda dan lebih canggih dibandingkan
teknologi normal yang ada pada saat penciptaannya (Wikipedia).
Contoh gadget yang sudah banyak di
masyarakat adalah seluler atau telepon genggam, netbuk, tablet, dan lain-lain.
Bisa
Tanpa Gadget?
Jawaban
spontan, pasti tidak bisa! Hal ini dikarenakan sudah banyak hal ihwal dalam
kehidupan sehari-hari yang terbantu dengan adanya gadget. Gadget
memudahkan, mengoptimalkan kinerja dan membuat kesan modern suatu pekerjaan
ataupun aktifitas.
So
What?
Sayangnya,
sudah banyak yang adiksi dengan gadget sehingga merasa tidak dapat hidup
tanpa gadget. Ini menjadi tidak baik
karena dengan penggunaan gadget
secara berlebihan akan mengakibatkan berbagai masalah seperti kerusakan pada
mata, perubahan morfologi pada tangan terutama jempol, kerusakan pada sistem
saraf, kegelisahan, perubahan kepribadian, memicu sikap anti sosial dan beragam
gangguan mental lain. Untuk menghindari permasalahan tersebut, maka penggunaan gadget perlu diperhitungkan. Selain itu,
sebenarnya masih banyak benda dan alat yang dapat dijadikan pengganti gadget untuk mempermudah bahkan
mengoptimalkan kinerja dan aktifitas.
Substitusi?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, substitusi
dianggap sebagai kata benda dan memiliki tiga arti. (1) penggantian; (2) penggantian atom atau gugus atom dalam
suatu molekul oleh atom atau gugus atom lain; dan (3) proses atau hasil
penggantian unsur bahasa oleh unsur lain dalam satuan yang lebih besar untuk
memperoleh unsur pembeda.
And,
What We Can Do?
Tentu
saja, bukan berarti kita tidak boleh menggunakan gadget. Hanya saja penggunaannya tidak berlebihan sehingga
menimbulkan permasalahan-permasalahan. Berikut beberapa kegiatan dalam
pekerjaan dan aktifitas sehari-hari yang biasanya dilakukan dengan menggunakan gadget sepenuhnya, sekali-kali dapat
disubstitusi dengan menggunakan alat atau benda lain.
Kegiatan
|
Gadget
|
Substitutor
|
1. Berkomunikasi
2. Membaca
3. Menulis
4.
Refreshing
5. Menghitung
6. Navigasi/mencari tempat
7.
Mencari
informasi
|
Seluler, netbuk dan media sosial
terkoneksi internet.
Ebook dalam netbuk dan ipad/seluler,
situs online
Netbuk, tablet, dll.
Bermain game online atau offline
di seluler, tablet, netbuk, dll.
Netbuk, tablet, kalkulator
GPS, peta elektronik
Internet via seluler, netbuk,
tablet, dll.
|
Berbicara langsung, Korespondensi
Buku, koran, majalah.
Buku Catatan
Bermain di taman, tamasya, berjalan-jalan.
Kertas dan alat kotret
Bertanya, peta.
Toko buku, perpustakaan,
bertanya.
|
Sekali-kali,
kegiatan dan aktifitas lain yang menggunakan gadget dapat diganti dengan menggunakan alat atau benda lain. Daftar
aktifitas di atas adalah yang sering dilakukan oleh saya. Saya juga pernah mencoba
untuk tidak menggunakan gadget dalam
sehari sama sekali. Namun ternyata gagal karena saya terdesak untuk menghubungi
seseorang. Dari kejadian itu, terlihat bahwa gadget memiliki manfaat yang lebih
unggul. Hanya saja, jangan sampai kita melupakan akibat negatif dari penggunaan
gadget itu sendiri.
63 comments
koment pertama. yeee \o/
BalasHapusmari mencoba sekali dalam seminggu. :D
Haha Emi, Selamat pagi!
Hapusyap. Satu hari dalam seminggu itu bagus. :D
sehari tanpa gadget..? wow... bikin galau dan gelisah deh... pernah ketinggalan di kampus aja semalam pengen cepet tidur (biar cepet pagi) hehe.. galau nya ga nguatin
BalasHapus*Mak gadget Kak Pita banyak tuh minta satu ajah...
Mak juga sampai ngeces liat gadget Pita. Apik2 yo Le... *lirik hape jadul mak.
HapusNich mom tisu buat ngusapin ngecesnya
HapusIya mak bagus2 tuh.. Kalah aq mak
Mas Topik:
HapusWaduh, itu sudah kecenderungan adiksi gadget tuh mas.. hati-hati hehe
Ada yang lebih banyak gadgetnya looh *lirik teman sebelah
Emak:
hahaha ngecess ;p
Gadget udah seperti soulmate nih.. Susah banget pisahnya
Hapusterbiasa bersama gadget sih. Tapi beneran loh mas, hati-hati adiksi.. kalau kata ahli psikologi mah bisa menimbulkan gangguan mental #eh
Hapusadik si.. kakak si.. ah sudah lah aman2...
Hapusadik si fulan
Hapuskakak si fulan
ahaha
dasar
Ah.. si Tole masih di sini aja... Ayo pulang Le...
HapusBentar nungguin holecin dan surabi mak...
HapusIya niih mak.. as topik ngga mau pulaaang. hheu
Hapuspulang mas . pulaaaang
Bentar lagi juha pulang nungguin surabi dibawakam rigel dan holecin dibawakan sama rani
Hapussaya tidak tahu kemana arah dan tujuannya, tapi yang pasti maafkan mereka ya Pita. kalau kamu bertanya kenapa sampai surabi dan holecin masuk di sini, itu bukan karena kesalahan pada layar monitor, tapi mari kita pastikan keadaan hati kang Topek yang lag galau gagednya ketinggalan dikantor....
Hapus*** ngomong apa yak?
Kakak Rd aq dah mau pulang ini pamitan... Meski dengan hampa tak ada surabi ataupun holecin yang ku terima
HapusMas rd:
Hapushahahaha oooh gitu tah mas.. emang nih, mas topik ini lagi demam surabi sama holecin. ya kariim sampe keingetan dimana-mana. ;p
mas topik:
jangan galau ya mas tole :D
Ga kok ga galau..
HapusCuma galau bangets
Duh. Udah galaunya udah tinggi levelnya :s
Hapuswohoo. paling enak hidup tanpa gedget itu, ya di gunung,, damaaai ^_^ hahaha
BalasHapusNah, pas turun gunung.. sms berdatangan...
Hapusenak sih iya, niz. Tapi suka khawatir takut ketika turun gunung dapat kabar tidak enak. Begitulaah..
Yeeyy... Pita beneran ikut GA ini. Ma'aciih ya manis...
BalasHapusPerpustakaan yang di daftar subsitutor itu, yg dekat sama kantin 5 botol bukan? ^_^
Mak aq ga ikut GA.. ucapin Ma'aciih juga donk
HapusHaa.. iya emakku sayaang :)
Hapustinggal bujang emak yang satu itu tuh yang kudu ikutan. ckckck
Eh itu perpustakaan.. haha tau aja si emak. Iyaa.. di perpustakaan itu sumber bacaan dan informasinya lebih otentik :D
HapusTenang... Cukup meramaikan comment nya aja hehe..
Hapus*surabi mana surabi....
jadi sponsor dong mas. Atau jadi juri aja. haha
Hapussurabi mana ya?
Pita bikin GA nanti aq ikutan jadi sponsoor...
Hapus#surabi datanglah kepadaku pagi ini, ditemani segelas holecin dan tiba2 datanglah surabi itu bersama rigel dan rani...
bener ya jadi sponsor. CUP!
Hapushaha. rigel ngga suka surabi tau
Buat mak aja.
HapusMak suka kok surabi durian ^_^
Aq juga lho momy..
Hapusberarti buat emak aja yaaak... yang lain ngga usah dikasi. hihi :p
HapusWah ga bisa gitu donk.. Aq kan udah antri duluan
Hapuswaduh,
Hapusaku khawatir nama blog ini akan berubah jadi 'Sebungkus Surabi" atau "segelah Helocin" kalau di setiap posting ada komentar tentang surabi dan helocin... :D
^peace^
hahaha
Hapus*ketawa-ketawa*
duh mas.. aku capek nih ketawa terus.. apa jadinya ya kalau blog kotak cerita berganti jadi begitu. hahaha *geleng-geleng*
sehari tanpa gadget?
BalasHapusmasih blm kepikiran, good luck GAnya
Coba deh, kak!
Hapushehe. makasih ya
oke.. kita substitusi yuk... hehe
BalasHapusYuk, kak Santi! :D
Hapusmemangnya Pita fikir subtitutor itu bukan hasil dari subtitusi sebelumnya?
BalasHapusmisalnya Peta, sebelumnya orang tidak menggunakan Peta,
ada bintang, burung bermigrasi, dan lain sebagainya sebagai utilitas navigasi,
dan begitu pula utilitas tersebut sebelumnya juga adalah hasil subtitusi dari utilitas sebelumnya,
tapi esensinya adalah, memangnya mengapa kita harus menemukan cara yang lebih baik dari hari ke hari?
itu adalah tuntutan yang berbanding lurus dengan kompleksitas,
misalnya untuk mengirim barang dengan kuda butuh 2 hari, dengan mobil 2 jam, pastinya disaat permintaan pengiriman barang di zaman kuda itu masih sedikit dan orang pun jumlahnya masih sedikit, dan yang sudah menggunakan mobil pasti zaman itu permintaan pengiriman sangat banyak begitu pula dengan jumlah orangnya,
dengan kata lain, kompleksitas berbanding lurus dengan efektifitas,
dengan gadget anda bisa mendapatkan informasi lebih banyak, akurat, bahkan dapat difilter sesuai kebutuhan dalam waktu singkat dan biaya murah, lalu siapa yang mau repot2 mengeluarkan energi, biaya dan waktu lebih banyak untuk koran yang (mungkin) informasinya tidak sesuai pilihan kita (tentunya bagi mereka yang sudah menggunakan gadget)
subtitusi lebih tepat jika nilai efisiensinya sama dengan sebelum di subtitusi..
Mengapa kita harus menemukan cara yang lebih baik dari hari ke hari?
HapusJawabannya karena itulah fitrah. Fitrah manusia untuk terus menemukan sesuatu yang dianggap lebih 'sempurna' (dalam buku the secret of your spiritual DNA)
Gadget memang memudahkan, menggabungkan beberapa manfaat dalam satu alat, efektif dan mengoptimalkan. Hanya saja, ada sisi negatif dari penggunaan gadget yang tidak ada atau tidak dirasakan ketika kita menggunakan substitutornya. Maka dari itu, untuk meminimalisasi adiksi/kecanduan yang menurut penelitian dapat mengakibatkan gangguan mental, juga untuk meminimalisasi dampak negatif lain dari penggunaan gadget maka kita juga sekali-kali perlu menggunakan substitutornya.. Orang-orang mengatakan bahwa yang 'tradisional' itu lebih 'menyehatkan.
kurang lebih seperti itu, bang haha :p
sya pernah berfikir tentang itu dulu, hidup tanpa gadget, memikirkannya saja sudah pusing, tetapi pernah suatu waktu dimana hape saya mati total, terus modem tak ada sinyal, dll masalah lainnya. saya kira saya akan strees tanpa itu semuanya, eh ternyata biaasa aja jika dijalani dengan enjoy dan bahagia, toh masih ada buku dan hal lainnya yang bisa dikerjkan daripada OL terus2an :D
BalasHapusNah, ternyata memang tidak akan terjadi hal-hal yang sudah buruk dipikiran kan ya, kak. Hehehe. Menyenangkan kan sekali-kali tanpa gadget? :)
Hapuswah,,, hebattt ah, bisa disubtitusi segala lho,,, hihihi,,, ikutan ah sama ide mensubtitusi gadgetnya,, :)
BalasHapusmakasih ya neng Pita udah ikutan...
mas n mbak Juri dah mampir nyatet yaa.. :)
Iya, kak. Sekali-kali memang harus dicoba nih.
HapusKembali kasih, kak. hehe
sulit namun bukan berarti tidak bisa..
BalasHapusfleksibel aja kali yah terhadap gadget itu sendiri.
iyaap. memang fleksibel. Diatur-atur supaya tidak berlebihan :)
Hapusini kereeennn banget mbak Pita, pake tabel substitusi juga. mesti dipelajari baik2 ini isi nya. :) *muka serius*
BalasHapusbiar lebih mudah kak, makanya pakai tabel. hehe
Hapusmakasih kak :)
SAYA BELUM BISAAAAAAAAAA.. TT
BalasHapuspasti bisaaaaaaaaaaaaaa :D
Hapuscoba aja kak. sekali-kali. ehehe
cuma mau bilang, semoga sukses dengan GA nya. dengan gadget atau tanpa gadget, hidup nyatanya harus tetap berlanjut bukan? cuma bedanya, sepertinya tanpa gadget kita hidup mundur ke masa lima puluh tahun yang lalu. saat dimana nenekku masih curi curi pandang kearah kakek... :^^
BalasHapusterima kasih mas rd. Aamiin. hehe
Hapussekali-kali tanpa gadgetnya mas, karena memang rasanya tidak mudah lepas total dari benda itu, ya.
dulu, nenek-kakeknya mas rd berarti belum sms-an ya. hahaha
bangun tidur jangan langsung buka whatsapp lah.. malu sama Allah :D
BalasHapusNah! ini salah satu tanda adiksi gadget nih. hal pertama yang dilakukan dan diingat malah pegang gadget. malu ih ya. astagfirulloh
HapusWah, ini diaaaa :D
BalasHapussetuju banget, untuk meminimalkan adiksi kepada hal-hal yang ga penting. thats the point, aku pikir :"")
yaap. minimalisasi hal-hal yang tidak penting. Dan orang-orang yang sudah adiksi itu kebanyakan memakai gadget untuk hal yang tidak terlalu penting put :)
HapusWuih jarang2nya pita ikutan GA
BalasHapusSkalinya ikut langsung menang
selamat yah :))
Alhamdulillah :)
Hapusterima kasih Kak Rizkaaaa... apa kabar di Bandung belahan sana? #berasajauh
wuih keren.. langsung menang nih..
BalasHapuspantesan, banyak yang komen ya...
alhamdulillah kak.
Hapusbanyak yang komen, maksudnya gimana?
Selamat mbak, menang ya :)
BalasHapusAlhamdulillah :)
Hapusterima kasih ya