Sakit ? Saya Mau Kok Sakit

Kebanyakan orang memang tak mau jika harus menderita selama beberapa hari atau malah berbulan-bulan bahkan selamanya. Terbaring lemah diranjang dan meminum obat terus-terusan. Tapi, jika dipikir ulang, saya ikhlas menjalani hal itu jika memang itu adalah kifarat dosa bagi saya :)

Hari ini, saya hampir pingsan di lantai dua gedung FIP baru. Mengenaskannya lagi, saya duduk dipojok disamping toilet sendirian. Awalnya bersama sahabat saya, namun tak tega juga membiarkan dia melihat saya memegang perut dan meninggalkan kelas saat presentasi. Saya suruh dia kembali ke kelas saja. Biarkan saja saya yang bolos di matkul ini. Hadeuuh..
Tidak kuat menahan sakit. Saya telpon sahabat saya untuk menjemput dan Alhamdulillah! Begitu setianya sahabatku ini, benar-benar sahabat sejati. Didepan dia saya muntah (weeeeks!) dan akhirnya saya pulang tergopoh-gopoh menuruni tangga dan menyusuri jalanan. Sempat berhenti beberapa kali karena memang pandangan sudah radius beberapa senti saja. Tuhan, ini tak mungkin sakaratul maut. Ini hanya sebagian dari kelalaian saya menjaga karunia organ-organ tubuh ini. Maafkanlah ...

Di kost. Melemparkan diri ke atas kasur. Padahal sudah biasa banget saya tidur di karpet. Untuk kali ini kasur memang pilihan tepat. empuk dan berselimut :D

Ingin tidur! Ingin tidur! tapi tidak bisa,,, rasanya sakit. Peluruhan sel telur ini sangat menyakitkan dan membuat ujung-ujung saraf bereaksi. Tapi saya yakin, Ibu saya pernah merasakan hal yang jauh lebih sakit dari ini ketika melahirkan saya. Dan ini ujian dari Allah. Allah tidak mau saya lupa diri.

Sahabat tercintaku datang, melemparkan senyuman. Bertanya keadaan saya dan menyelimuti saya. Dia duduk didepan saya. Menanyakan hal apa yang saya inginkan. Tapi ya, wajar. Orang sakit itu maunya sembuh. Tak ada yang lain.

Sahabatku membelikan saya makanan, memberikan saya minum, membereskan ruangan, mencuci piring, mencuci kerudung, dan melakukan hal yang biasa saya lakukan. Subhanallah :D Keberkahan atas dirimu akan saya panjatkan dalam setiap do'a malam saya. 

Dan, alhamdulillah. Saya mendingan. Saya berharap akan terus sakit hingga dosa-dosa saya terkifarati. Namun, betapa banyak dosa yang saya perbuat sehingga sakit saja tak mampu mengkifarati semuanya. Dan akhirnya, sakit dan sehat itu datang bersetelahan. Setelah sakit ada kesembuhan dan setelah sehat ada kesakitan. Seimbang dari Sang Maha Penyeimbang. Allahu Akbar

You Might Also Like

3 comments

  1. saya tau percis kejadian tersebut :)

    karena saya bertanya pada sahabatmu apa yang terjadi denganmu, hhe ooooh....

    BalasHapus
  2. asa udah komen yg ini, tp asa belum....

    BalasHapus
  3. iya Can, siklus 6 bulanan. Ini kejadian kedua kalinya ...
    waktu semester pertama tuh, di FPBS :D

    BalasHapus