Kasihan


mangkuk itu kedinginan, sekelilingnya telah dikerumuni semut. entah berapa ratus. Lembaran tisu tersangkut di dekat sendok, terselip dibawah gelas, tergeletak diatas karpet. Gelas hijau itu menganga, airnya tinggal seperempat.

Teflon hitam masih mengkilat. Ada garpu yang terlilit spageti dan saus yang mulai mengering. Bawang bombay masih terasa harum, kecut saus tomatnya pun masih mengangin.

Disebelah sini, satu jasad ingin segera meregang nyawa. Sudah berbusa mulutnya, banyak kata, berhamburan, memenuhi ruang, menyempitkan iman.

merah.

kerlipan lampu biru dengan abjad keenam, menyudut sendu, memojok sepi, kelu dan kaku.

Balok-balok buku terkapar. Ada yang rapi tertutup, ada juga yang terbuka di halaman enam puluh delapan. Kertas-kertas bernilai mulai berserakan. Semoga tak ada katrina.

Dua mata sulit terpejamkan, angan tiba-tiba  berpesta dalam sebuah simponi. Keremangan membuat mata kehujanan. Badai lagi!

Disebelah sini, satu jasad ingin terbang. Bertemu Tuhan.

You Might Also Like

2 comments