Merencah Ungu, mendiang merah

renyah dan indah
tak terperi betapa ku tak bisa menangis
menatap dalam kekosongan
tak ada guna hingga cercah itu mencerca dan mencerca

rajutanku menoreh dan berujar
ungu
merah tak terpencar
aku tak runtut, padam
gusar dalam kesempurnaan, namun tak pernah terpuaskan

geliat tajam meronta, memanah hingga pupilku berdarah
menetes pada kemeja merah
meracau bagai merpati hijau berpendar
jinggamu hilang

You Might Also Like

0 comments