Jiwa Rabbani

Menjadi kupu-kupu itu menyenangkan :D, ada banyak waktu untuk membaca buku dan mengamalkannya. Nah, sahabat. Saya lagi baca buku Psikologi kenabian nih karangan Hamdani Bakran Adz - Dzakiey. Belum semuanya dibaca sih tapi ada sub bab yang ingin saya ceritakan, atau mungkin saya informasikan. 

Ini mengenai tingkatan-tingkatan jiwa, salah satunya adalah jiwa yang Rabbani (seperti merk kerudung yang ada di Sukabumi :b)

Jiwa rabbani adalah jiwa yang telah menerima pencerahan dan kehidupan ketuhanan (Subhanallah). Nah, jiwa (nafs) pada tingkatan Rabbani ini dbagi lagi menjadi empat kelompok. ckckck (Sungguh, ada beraneka jenis ya jiwa itu)

1.      Jiwa Muthmainnah ; yaitu jiwa yang telah menerima pencerahan dan kehidupan ketuhanan pada fase pemula atau awal. Jika jiwa kita adalah jiwa yang muthmainnah maka kita akan merasa tenang, dan damai. Ini karena ruh telah telah berhasil bersatu dengan jasmaniyah. Nah, yang jasmaniyah itu telah terlepas dari pengaruh hawa nafsu materi, hewani dan kemakhlukan.
2.      Jiwa Radhiyah ; jiwa ini adalah jiwa yang telah menerima peningkatan percerahan dan kehidupan ketuhanan yang lebih tinggi. Jiwa ini dengan lapang menjalankan perintahNya, menjauhi larangannya dan dengan lapang juga meniti ujian-ujianNya yang berat.
3.      Jiwa Mardhiyah ; jiwa ini menerima peningkatan pencerahan dan kehidupan ketuhanan tertinggi. Pada fase ini jiwa telah menyatu dengan asal-usul ruhnya, yaitu ruh al’Azham.
4.      Jiwa kamilah ; yaitu jiwa yang telah menerima keadaan yang ketiga tingkatan itu. Bermukim pada haq ta’ala yangg tiada bertempat, tiada berwaktu dan terlepas dari segala sesuatu. Dan itulah jiwa nabi kita, Muhammad SAW.

Subhanallah kan, sahabat. Sungguh, untuk menempuh jiwa muthmainnah saja sangat sulit dan memang mustahil untuk menuju jiwa kamilah karena hanya Rosul kita yang bisa. Namun, mengapa tidak kita berusaha untuk menjaga dan meningkatkan jiwa kita agar menjadi jiwa yang baik ?


You Might Also Like

3 comments

  1. subhanallah, inginku memiliki jiwa tsb...

    BalasHapus
  2. mantab tulisannya mbak.. maksih pencerahannya

    BalasHapus
  3. @Ihsanti : Saya juga mau :D

    @Mbak Halwa : Sama-sama :)

    BalasHapus