Buku Catatanku : Perkembangan Sosial Anak

Bismillah ..
Ini adalah gaya belajar saya. Saya senang menulis dan saya belajar dengan menulis. Setiap kata yang saya baca harus saya tulis sehingga saya dapat memahaminya. (terdengar aneh dan perlu waktu yang lama) Tapi inilah gaya belajar dan gaya saya memahami. Dan dari pada menjadi sebuah tulisan yang hanya ada di arsip dokumen saya, lebih baik saya publish! hehe semoga bermanfaat bagi orang-orang yang gaya belajar efektifnya dengan membaca. Oooosh!

Besok, jam delapan di tiga titik nol satu. Ujian Akhir Semester Perkembangan Indvidu I. Hmm.. ada banyak banget bab mengenai perkembangan, dan ini adalah salah satunya. Perkembangan Sosial Anak.

Makna dari perkembangan sosial anak adalah perubahan yang terjadi pada diri anak sehingga jika perkembangannya baik maka tingkat kematangan terhadap norma dan tradisi-nya akan tinggi. Perkembangan sosial ini dirasakan sejak enam bulan pertama dimana saat itu seorang bayi mulai tahu dunianya, mulai benar-benar mengenali ibu dan ayahnya juga orang-orang terdekat yang selama ini mencoba berinteraksi dengannya. Nah, semakin lama, semakin bertambah usia anak, maka perkembangan sosialnya semakin kompleks mengingat semakin banyak pula orang-orang serta tempat yang ia kenal.



Bentuk-bentuk tindakan pada masa perkembangan sosial anak ternyata banyak sekali, diantaranya yaitu tindakan melawan, agresi, berkuasa, mementingkan dan memikirkan diri sendiri, merusak, pertentangan seks dan prasangka. Seorang anak juga dalam perkembangan sosialnya melakukan perilaku sosial seperti meniru (imitasi), persaingan, kerja sama dengan teman, simpati, berbagi, dan akrabisasi.

Oia, setiap perkembangan mempunyai faktor-faktor yang mempengaruhi secara positif maupun negatif. Keluarga adalah faktor utama, ketika seorang anak  telah berhasil memperoleh kematangan sosial pada lingkungan keluarga maka dapat dikatakan dirinya telah siap untuk melakukan interaksi dengan lingkungan luar. Kematangan ini dipengaruhi oleh faktor psikis dan fisik. Faktor psikis terbagi menjadi tiga, yaitu kebahasaan, intelektual dan emosional. Agar anak mampu menuntaskan tugas-tugas perkembangannya di segmen sosial maka anak harus mempunyai keterampilan berbahasa, intelektual dan emosional untuk berinteraksi dengan kawan-kawannya.

Saat melakukan interaksi dalam tahap perkembangan sosial anak, maka ia akan mengenal dan mengetahui bagaimana cara temannya bermain, bagaimana cara temannya meminta bantuan, saling berbagi dan bekerja sama. Hal demikian akan mempengaruhi diri anak sehingga anak akan mempunyai cita-cta, idealism, kemampuan berpikir dan cara pandang sendiri.

Dan ternyata, seorang anak kecil, menurut penelitian, membedakan individu sebayanya menjadi tiga. Pertama, adalah rekan, yaitu seseorang yang seumuran dengan dia dimana mereka saling berinteraksi dan bersimbiosis mutualisme pada saat berada di tempat yang sama pada waktu bersamaan, misalnya di kelas. Mereka akan bermain dan berlajar bersama, namun setelah kelas selesai mereka tidak melakukan interaksi lagi. Ini merupakan tingkatan teman paling lemah.

Kedua, yaitu teman bermain, yaitu individu yang terlibat dalam kegiatan yang menyenangkan. Usia dan jenis kelamin secara keseluruhan tidak sepenting seperti minat dan keterampilan . Namun, anak lebih menyukai teman bermain yang sejenis. Yang terakhir adalah teman baik, yaitu teman yang dapat diajak bermain dan belajar dan sangat dekat sehingga anak biasanya senang bercerita tentang apapun kepada teman baiknya. Umumnya, teman baik adalah yang usia dan minatnya sama, juga berjenis kelamin sama.

Perkembangan sosial anak juga dapat dilihat dari cara mereka bermain. Pola bermain anak ada enam, menurut buku yang saya baca, yaitu bermain dengan mainan, misalnya boneka, mobil-mobilan dan sebagainya., dramatisasi juga sering dilakukan oleh anak, misalnya bermain dokter-dokteran atau berperan sebagai ayah atau ibu., bermain konstruksi, menonton film, bermain dengan permainan, seperti petak umpet, sepak bola., dan terakhir adalah bermain dengan membuka-buka buku lalu membacanya.

Pada perkembangannya, karaktek sosial anak itu mudah terpengaruh, mudah tersakiti oleh kritikan atau ucapan yang berlebihan, memperlihatkan sikap yang berlawanan jika bertengkar, membual besar, hasrat dan kemauannya sangat besar sehingga anak akan selalu aktif, selalu bermain, dan karakter sosial anak yang terakhir adalah bebas.

Semoga bermanfaat :)


ref  : Buku Catatan
gambar : Om google

You Might Also Like

4 comments

  1. sangat bermanfaat, terimakasih....

    tapi memang masih ada orang dewasa juga yang pertemanannya seperti anak-anak yang disebutkan di atas itu....

    BalasHapus
  2. Ya, Ican :)
    sama-sama
    ...jika demikian, mungkin tugas perkembangannya pada saat ia menginjak usia anak belum tuntas :P
    jadi weh kebawa sampe dewasa

    BalasHapus