Cerita Ramadhan #10 : Kenangan Bina Takwa Pelajar Indonesia (BTPI)

Bismillah
koleksi pribadi

Selama lima hari—2 sampai 6 Juli 2012—alhamdulillah saya mendapat kesempatan untuk menjadi mentor atau fasilitator dalam salah satu acara yang diadakan oleh labschool Jakarta. Daarut Tauhiid Training Center, lembaga kepelatihan yang terangkul saya di dalamnya menjadi salah satu lembaga panitia selain dari labschool sendiri dan TNI-AL.

Bina Takwa Pelajar Indonesia atau BTPI diselenggarakan di atas kapal perang baru milik TNI-AL.
Nama kapalnya adalah KRI Banda Aceh dengan nomor lambung 593. Benar-benar besar dan subhanalloh sekali, sahabat. Banyak sekali kegiatan-kegiatan yang berlangsung dan sangat padat. Saya sebagai mentor cukup kelelahan ternyata, pemirsa. *Astagfirulloh ngeluh*

#Prepared Day
Hari ini adalah hari briefing terakhir dengan panitia dari labschool dan TNI-AL. Peserta juga datang untuk dibagi kelompok. Saya akhirnya diamanahi untuk menjadi mentor Regu 12.

Regu 12 terdiri dari 10 orang putri dari berbagai sekolah di Indonesia. Salah satu diantaranya adalah adik kelas saya di SMA dulu (SMA 3 Sukabumi), namanya Najmah, persis seperti nama kucing putih saya di boarding house #eh. Sembilan putri lainnya adalah Gita, Rany, Liza, Vita, Adlina, Ashila, Rana, Hamnah dan Mayang.

#First Day
Hari pertama di KRI Banda Aceh. Peserta diberikan materi-materi yang benar-benar bermanfaat. Dari mulai kebaharian, motivatalk, kesuksesan, wisata kapal dan lain-lain. Hari pertama ini full dengan materi. Menurut saya sih berkesan karena pematerinya benar-benar famous dan mumpuni. Dan finally, saya bisa bertemu dengan Zae Hanan #yatta!! Zae Hanan itu public speaker yang menurut saya keren.

Hari pertama berakhir jam sepuluh malam. Kalau kuliah, wah sudah berapa SKS ya?

#Second Day
Hari kedua, kapal berlayar menuju pulau Untung Jawa. Sebuah pulau yang merupakan gugusan kepulauan seribu. Pulau ini tidak kalah keren dengan pulau tidung lho. Masih asri dan subhanalloh.

Setelah merapat ke pulau, semua peserta dikondisikan menuju penginapan masing-masing. Disiang harinya, semua berolahraga air. Ada yang mendayung, diving, snorkeling, dan banana boat. Dan mentor bertugas menjaga sepatu peserta saja. Konyol memang.

Malamnya, setelah makan, peserta berkumpul di aula untuk acara –Debat-. Suasana memang panas dan kemudian ada tema panas yang membuat peserta ingin mengungkapkan pendapatnya. Baik sebagai negative, atau affirmative.

#Third day
Hari ketiga adalah outing day, dimana saban tahajud peserta tidak kembali ke penginapan. Setelah shalat mereka melaksanakan Cleaning The Island. Karena saya tidak ikut, acara diserahkan kepada TNI-AL. Saya tidak tahu persis bagaimana namun menurut regu 12 mereka berjalan sepanjang pantai dan memungut sampah. Kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon bakau.

Hari ketiga ini juga diadakan outbound. Seru sekali memang karena dari pos satu ke pos lain ada di seluruh pulau sehingga peserta menyusuri pulau tanpa sengaja. Mereka terlihat lelah tapi team building-nya dapet. :D

Malam harinya, kami meneruskan perjalanan menuju selat sunda dan pas tengah malam, kami berada di laut dekat anak Krakatau. Benar-benar dekat! Saya merinding sekali. Krakatau terlihat paling gelap dalam kegelapan. Membuat saya teringat kematian. Tiba-tiba berpikir bagaimana kalau tiba-tiba gunung itu meletus.

#Fourth Day
Pada hari terakhir, adik-adikku sudah semakin semangat. Kenapa? Karena mereka tahu sebentar lagi akan pulang. Pagi-pagi sudah berada di gladak kapal untuk melaksanakan tahajud. Kemudian makan, dan melaksanakan upacara penutupan.

Sebelumnya mereka juga melakukan aktifitas bermain dengan mentor-mentor. Bersenang-senang bersama sebelum akhirnya berpisah. Sedih sekali rasanya berpisah dengan adik-adik tentor…

Ada momen indah yang saya dan regu 12 lakukan. Ketika sedang mengemas barang, saya mendampingi mereka di kamar sambil cerewet takut ada barang yang ketinggalan. Lalu tiba-tiba adik tentor yang berasal dari Labschool Kebayoran berujar, “Kakak, kok kakak mau jadi mentor sih.” Saya tersenyum dan menjawab kalau saya senang berteman.

“Asik jadi temen kakak.” Ujar yang lain. Setelah itu, terjadilah konseling #jurusansayabanget. Semua adik tentor katarsis (mencurahkan isi hatinya) dan saling membantu menemukan solusi. Ada yang menangis, ada yang pura-pura balas BBM karena gengsi menangis. Tapi mereka anak yang baik semuanya. Mereka hanya membutuhkan pengingat ketika mereka salah melangkah. Dan saya sadar, beberapa pengetahuan dari kuliah saya terpakai disini. 


nb: foto-fotonya menyusul. Quota modem habis T_T

You Might Also Like

14 comments

  1. Assalamu'alaikum. Ieu anu itu tea nya. ^^ acarana janten terang. Rame ning.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaykumussalam
      muhun anu di kapal tea kang..
      rame pisan

      Hapus
  2. wah...jadi kepengen ikutan..
    tapi yang ikut khusus akhwat or gimana tu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini sebenarnya acara untuk anak SMA. Mengisi liburan mereka. Alhamdulillah saya menjadi salah satu panitia dlm acara ini.. Ikhwan akhwat boleh ikut kok.

      Hapus
  3. kegiatan yang mantab dan bermanfaat sekali ....
    semoga ada terus kegiatan seperti ini ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah senang sekali mas Ridwan berkunjung ke blog saya..
      Insha Allah mas.. semoga bisa menjalani kegiatan seperti ini lagi

      Hapus
  4. Waah pengalaman yang seru ya. Dari fakultas Psikologikah?
    Keren. SAay pingin masuk fakultas itu tapi terlambat, saya menyadari tertarik dengan psikologi setelah kuliah saya di Teknik hampir selesai :)

    Asyik ya dapat pengalaman seru ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya di fakultas ilmu pendidikan.. jurusannya psikologi pendidikan (:
      teknik juga bagus ko.. saya pernah punya niat masuk teknik.. hhee
      dunia memang begitu ya..
      sekarang tinggal memantapkan hati

      Hapus
  5. saya juga butuh pengingat ketika saya salah melangkah,,,^^

    BalasHapus
  6. kegiatan yang sangat bermanfaat....seru pastinya :D

    BalasHapus
  7. kegiatan bermanfaat yang menyenangkan Pit :)

    BalasHapus