Patutkah Kita Sombong?

بسم الله الرحمن الرحيم
Menghirup udara pagi dikampung halaman adalah hal yang menyehatkan (sebenarnya dimanapun, asal udaranya bagus, pasti menyehatkan) tapi, di kampung halaman, feel-nya dapet banget. Hehehe mungkin dampak psikologis dari jarangnya pulang nih.
Karena memang tidak shalat, bangunnya tidak lebih pagi dari pada biasanya, tapi rumah sudah rame :D huwaaaa ... rindu suasana seperti ini. Alhamdulillah masih diberikan kesempatan menikmati kehidupan bersama keluarga. :)
Nonton pengajian, hm.. pagi-pagi ada tema mengenai sombong dan takabur. Sebenarnya, memang tidak ada yang pantas kita sombongkan dari diri ini, dari harta yang kita miliki, dan dari kelebihan yang kita punya. Lalu mengapa selalu saja, bahkan hal kecilpun masih bisa membuat kita (saya khususnya) merasa patut membesarkan kepala, merasa paling hebat dan paling segala-galanya. Padahal apa artinya dimata Rabb? Astagfirullah.. Sombong itu penyakit. Penyakit hati yang membuat kita semakin jauh dengan manusia lain bahkan dengan Rabb.
Saya memang bukan ahli agama, namun jika saya fikirkan (walau sebenarnya saya bukan tipe pemikir), sombong itu lebih banyak mudharatnya dibanding manfaatnya. Bahkan tidak ada manfaat sama sekali dari sifat sombong itu.  Kejelekan yang paling utama yang dapat kita raih ketika kita bertingkah sombong atau mempunyai kesombongan dalam diri kita adalah terbukanya neraka Jahanam. 
“Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu.” (QS An-Nahl, 29).
Itulah tempat orang-orang sombong, bagaimana bisa manusia hidup senang di dalam neraka jahanam. Naudzubillah ya Rabb..
Lalu, siapakah yang pantas untuk sombong?
Jawabannya adalah TIDAK ADA.
Hanya satu yang patut untuk sombong, dzat yang Maha Besar, Maha Bijak dan Maha Segalanya. Rabb lah yang memang patut untuk sombong. Tidak perlu bertanya mengapa hanya Rabb yang boleh sombong. Karena memang, jika dibandingkan dengan kita, apalah kita?
Abu Hurayrah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Allah SWT berfirman, ‘Kesombongan adalah pakaian-Ku dan kebesaran adalah selendang-Ku. Barangsiapa yang mengambil salah satu dari keduanya dari-Ku, Aku akan melemparkan dia ke dalam neraka Jahanam.”
Rasulullah SAW bersabda, “Di antara kalian, orang yang kami cintai dan paling dekat kepada kami di akhirat adalah yang paling baik akhlaknya. Sedangkan orang yang paling kami benci dan paling jauh dari kami di antara kalian adalah yang banyak bicara (tsartsarun), penceloteh (mutasyaddiqun) dan al-mutafayhaqun.”
“Al-tsartsarun dan al-mutasyaddiqun kami tahu, tetapi apa al-mutafayhaqun?” tanya para sahabat.
“Al-mutafayhaqun adalah orang-orang yang sombong.” Jawab Nabi.

Maka patutkah kita sombong dengan segala kemu
Semoga bermanfaat

You Might Also Like

0 comments