Asal, Tujuan dan Eksistensi

 بسم الله الرحمن الرحيم
Hari ini saya membaca buku Filsafat Pendidikan karangan Suparlan Suhartono, saking asiknya saya hampir merampungkan satu buku itu. Menarik. Itu kesan saya ketika membacanya. Nah, sekarang yuk kita sharing! ^~^, karena ilmu yang diamalkan adalah ilmu yang akan menolong kita kelak di alam kubur (Aamiin)



Jadi, buku itu menjelaskan mengenai filsafat dan perkembangannya. Mulai dari jaman Herakleitos hingga jaman modern. Dan ada satu sub bab yang berjudul filsafat kehidupan. Nah di sub bab itu ada pertanyaan, "Dari mana kamu berasal?"

Apa jawabanmu? hm..
Jawaban yang benar adalah Tuhan, kecuali jika memang yang sedang membaca postingan ini adalah orang tak berTuhan :)

Pertanyaan kedua adalah, "Apa tujuanmu?"
Jawabannya pasti beragam, dan setiap orang mempunyai alasan yang kuat menurut dirinya masing-masing mengenai jawabannya itu.

Namun, saya sendiri merasa di skak mat saat pertanyaan mengenai eksistensi.

Realitas kehidupan ini sarat persoalan yang berjenis, berbentuk dan bersifat heterogen . Namun secara filosofis, persoalan tersebut dapat disederhanakan menjadi TIGA TITIK saja. 

Pertama, titik 'asal mula' yang ditandai dengan peristiwa 'kelahiran'. Kedua, 'titik 'tujuan' yang ditandai dengan peristiwa 'kematian'. Ketiga, titik 'eksistensi' berupa garis lurus perjalanan kehidupan manusia yang menghubungkan antara kedua titik terdahulu. jadi, titik eksistensi berposisi diantara titik asal mula dan titik tujuan yang berfungsi menjembatani kedua titik tersebut.

Di sepanjang garis eksistensi inilah berbagai macam persoalan hidup tumbuh dan berkembang. Seringkali pluralitas persoalan tersebut memisahkan atau memutuskan hubungan antara asal mula dan tujuan kehidupan.

Jika manusia meyakini bahwa asal mula kehidupan ini dari 'Tuhan', maka tujuan kehidupan haruslah diyakini kembali menuju 'Tuhan'. sebagai konsekuensinya, seluruh perilaku kehidupan manusia MUTLAK harus bernilai ketuhanan.
Nah, bagaimana dengan saya dan anda? kita?
Jika kita meyakini bahwa اَللّهُ adalah asal kita dan tujuan kita juga adalah kembali kepada Yang Maha Mengatur, Yang Maha Bijaksana, Yang Maha Cerdas, اَللّهُ. Maka, seluruh perilaku kehidupan kita MUTLAK harus bernilai islam sebagai agama اَللّهُ yang benar. Sudahkah?

Gambar dari google (sponsor setia)

You Might Also Like

0 comments