Stres dalam Perspektif Islam

بسم الله الرحمن الرحيم
Apa kabar saudaraku semuanya?

Sedang stres kah? :b

Alhamdulillah, finally i’m posting :D//, setelah larut dalam aktifitas terakhir sebelum jadi kupu-kupu sempurna. Hahehoha .. Tetap semangat untuk posting meski hidung bercucuran ingus (weeekkkss), jidat sepanas panci yang lagi ngerebus mie (efeknya adalah perut buncit dan sebebal karet bola bekel)  dan nafas sepanas wedhus gembel! ;))

Postingan ini mengenai stres... Hmm opo iku stres? (sok Jawa)

Setelah baca-baca sedikit di buku pengantar psikologi kesehatan Islami. Saya bisa berbagi ilmu dengan kalian, here it is ...

Stres merupakan gejala penyakit terbesar di abad modern. Dengan demikian, kesempatan peneliti Psikologi Islami berkaitan dengan masalah ini sangat terbuka lebar. Ajaran Islam memberikan banyak cara untuk mengatasi konflik psikologis, kedukaan, kemarahan atau ketakutan yang dapat menjadi dasar penelitian dalam mengatasi stres.

Al-Qur`an telah menggunakan permisalan memakai prinsip mekanika beban untuk menggambarkan masalah yang dihadapi manusia. Prinsip mekanika beban merupakan konstruk awal yang melahirkan penelitian yang mendalam mengenai stres.

Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu. Yang memberatkan punggungmu. Dan Kami tinggikan bagimu sebutanmu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesudah kesulitan ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (QS Al-Insyirah [94] : 1-8)

Islam mengajarkan umatnya dalam menghadapi stres. Secara garis besar, ada tiga hal yang penting diperhatikan dalam menghadapi stres, yaitu hubungan dengan Allah, pengaturan perilaku dan hubungan sosial. Ajaran islam memandang bahwa tidak ada yang lebih penting, selain Allah. Segala sesuatu bersumber dari Allah. Allah Maha Besar, Maha Pengasih, Maha Penyayang memiliki sumber daya yang tidak terbatas untuk mengatasi masalah manusia. Manusia wajib berusaha dan bersabar dengan manajemen waktu dan pengharapan kepada Allah juga dukungan sosial dalam mengatasi segala malasah, terutama dukungan untuk bersabar dan melakukan hal yang benar sesuai ajaran Allah.

Semoga bermanfaat

You Might Also Like

2 comments

  1. bener banget..di saat kita dalam situasi stress ingat lah pada allah maka hati kita akan terasa damai dan di jauhkan dari hal2 yang berbahaya akibat stress tsb.

    BalasHapus