rigel #1

serial rigel. foto: dokumen pribadi.

namaku rigel,, dan aku adalah seorang sutradara.. hari ini adalah hari bersejarah di dalam hidupku karena seperti akan terjadi banyak perubahan setelah ini.. ya,, ini karena sebuah pertemuanku dengan seekor kelinci berwarna coklat.. namanya amorette.

ruang tengah rumahku adalah ruangan paling luas kedua setelah dapur.. di ruangan ini,, ada dua lemari besar,, satu lemari kecil,, dan satu bufet.. sekelilingnya berdinding beton yang dingin.. tidak ada sinar matahari yang bisa menerobos masuk ke sini.. alhasil,, lampu selalu menyala senantiasa tanpa pernah padam.. namun, jika aku sudah merajai ruangan itu,, maka takkan ada sinar sedikitpun kecuali bersumber dari monitor di meja kerjaku yang berada di sudut ruang..

sepanas apapun di luar,, udara di ruangan ini akan selalu dingin.. aku selalu memakai sweater sepanjang hari sampai aku tak mau mandi.. kotaku selalu bersuhu rata-rata 31 derajat.. di ruangan ini,, termometer menunjukkan angka 19.. tanpa pendingin ruangan..

cukup sudah aku menggambarkan tempat dimana aku bertemu kelinci coklat itu.. sekarang kalian tahu,, itu bukan hutan atau kebun binatang.. kami bertemu di ruang tengah rumahku.. aku,, dan amorette.. tanpa sengaja saling menatap..

jam sembilan pagi,, aku sudah menghabiskan gelas ketiga air mineralku—air yang tak berwarna.. bukan putih.. bening—satu-satunya jenis minuman yang aku percaya.. aku hendak beranjak dari kursi,, namun mata masih menatap monitor.. Aku masih membaca dokumen-dokumen peserta casting kemarin..

bhuumm..

aku terjerembab ke lantai karena menabrak meja besi kecil yang kupasang di tengah ruangan.. pinggangku sakit,, sikutku ngilu,, dan gelasku pecah menampar lemari kecil di sebelah meja kerja.. kepalaku terasa berputar-putar.. beberapa kali aku mengerjap-ngerjap..

mengapa ada rumput di sini.. tanyaku entah kepada siapa.. aku melihat rumput jepang tersembul sebagian dari lemari kecil.. aku membuka lemari itu dan aku melihat amorette..

dia gemetar memandangku.. mencoba berkali-kali memencet-mencet remot yang ada ditangannya.. sepertinya aku sedang pingsan,, pikirku..

tanpa sebuah penjelasan,, aku merasa sudah faham saja.. akuu melihat kaca memantulkan penggambaranku.. aku masih utuh,, tapi tengah berbaring.. di dalam lemari??

kau sudah merasa baikkan?? tanya amorette.. aku mengangguk.. aku lalu bertanya mengapa seekor kelinci bisa berbicara.. pertanyaanku dijawab dengan sebuah pertanyaan: bukankah itu mimpi kalian sejak 343 tahun yang lalu??

343 tahun yang lalu?? selalu tentang masa lalu.. memangnya bagaimana isi kepala moyangku sampai-sampai ingin mendengarkan seekor kelinci berbicara.. dan juga menyekapku di dalam sebuah lemari.. (??)

sudahlah,, jangan memikirkan hal-hal yang kau tak tahu jawabannya.. salah kaprah,, kau malah membuat jawaban-jawaban sendiri,, yang belum tentu benar.. ucap amorette.. dia membaca pikiranku..

aku amorette.. kau sudah tahu itu.. aku baru saja memberikan biodataku ke dalam secangkir teh yang kau minum.. aku juga sudah memberiku kue pie penghilang rasa takut dan terkejut..

dengarkan aku,, rigel.. aku adalah kelinci yang diciptakan profesor haliaw.. dia adalah buyutmu yang kehabisan oksigen..

mengapa kamu ada di lemari?? dan aku juga?? Tanyaku kepada amorette.. dia mengangguk beberapa kali dan duduk di ujung ranjang..

aku sudah di sini sejak haliaw kelas dua smp.. dia menyembunyikanku dari orangtuanya.. dia yang memberikanku semua ini.. ucap amorette.. dia memperlihatkan ruangan sebesar ruang tengahku.. dengan jendela menghadap pohon cemara bercabang tujuh..

aku mengerdilkanmu agar kau tahu semua ini.. tenang saja,, ini hanya sementara.. mungkin kita bisa jadi sahabat..

sahabat??

ya.. aku membutuhkanmu demi eksistensi spesiesmu,, rigel..

bersambung...

rigel#2

You Might Also Like

10 comments

  1. ya sudha tak tunggu sambungannya,
    bagus kok.. Hei Rigel jadi beneran nih. pengen liat dia eh fiksi ya gege

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke, tunggu yaa ukht :D

      mau ketemu rigel? bisa bisa. hehe

      Hapus
  2. "ya.. aku membutuhkanmu demi eksistensi spesiesmu,, rigel.." (penasaran)
    Aku tunggu aku tunggu kelanjutannya. Wah, imajinasimu terbang melayang tinggi hingga muncul seekor kelinci coklat bernama amorette yang bisa berbicara pit, keren pisan lah. aku suka gayamu berkata-kata :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. eksistensi spesies put ... ini urgen :p

      pokoknya tunggu kelanjutannya yaa :D

      Hapus
  3. aaaak awal yang membuah penasaran! lekas lekas dilanjut ya, mbak :))

    BalasHapus
  4. walah amorete kirain kelincinya si rani ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan mas.. buka >_<
      ini sudah berbeda planet.

      Hapus
  5. Cerdass, sampe aku terperangkap dengan imajinasimu. Pohon cemaranya kepikiran bercabang tujuh, kenapa gak bercabang lima saja seperti biasaaa? Hahaha.

    Pengen ketemu Prof. Halliaw. Hahaha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. yess. alhamdulillah :D
      cabang tujuh itu ada filosofinya a. nanti akan dijelaskan dibagian selanjutnya. tunggu saja! hehe

      Hapus