backpacker
backpacking
cerita pita
in my December
kotak ceritaku
Solo female backpacker
~15 Solo Female Backpacker
Get Lost. Foto: dokumen Pribadi |
Apa yang akan anda
lakukan ketika sudah merancang agenda/itinerary
perjalanan dengan banyak orang, lalu ketika mendekati hari H satu persatu dari
mereka malah mengatakan batal ikut serta?
Kalau saya sendiri,
termasuk yang keras kepala. Lalu pada akhirnya pergi juga meskipun hanya
sendiri. Mungkin di dunia ini yang pernah mengalami kejadian seperti ini banyak
sekali, maka munculah istilah solo
backpacker. Kemudian hadir pula istilah solo
female backpacker.
Walaupun belum pernah
ke luar negeri, tapi alhamdulillah saya pernah menjelajah beberapa kota dengan
gaya Solo female backpacker. Awalnya
ragu juga tetapi pada akhirnya malah menikmati karena me time ketika berjalan-jalan akan benar-benar terasa. Lalu saya
tidak perlu berdiskusi tentang perubahan tujuan dan hal lain selama backpacking.
Suatu Ketika di Ujung Genteng. Foto: Dokumen Pribadi |
Kurangnya, saya
sering bingung sendiri kalau ingin difoto di suatu objek tertentu. Tidak ada
yang mau memotret saya, kecuali saya meminta orang lokal atau backpacker lain yang juga sedang berada
di objek tersebut. Begitulah, dan yang terakhir.. kalau jadi solo female backpacker, biaya yang bisa
dibagi berdua/bertiga terpaksa dibagi dengan diri sendiri. Misalnya, tentang
penginapan.
Berdasarkan pengalaman,
juga dari buku-buku traveler yang saya baca. Untuk menjadi solo female backpacker ada beberapa hal yang menjadi perhatian.
Satu. Tidak
membuka peta di depan umum. Ini akan membuat anda terlihat sedang mencari-cari
lokasi, dan ini membahayakan diri anda sendiri. Bertingkahlah seperti penduduk
lokal. Berbaur dan bersikap ramah.
Dua.
Jangan terlihat bingung. Kontrol wajah adalah bagian terpenting. Perempuan
seringkali memperlihatkan perasaannya melalui air muka. Entah itu lelah, marah,
bingung, dan sebagainya. Usahakan ketika backpacking,
hal itu tidak terjadi. Ini demi keamanan diri kita juga. Tersenyumlah terus,
bersikap ramah dan selalu penuh semangat.
Tiga.
Pakailah cincin di jari manis anda. Itu menandakan bahwa anda sudah tidak available atau memang sudah punya komitmen. Saya juga
mempraktikan ini, saya biasanya memakai cincin di jari manis tangan kiri saya.
Kalau sedang di dalam bis lalu teman duduk di sebelah saya laki-laki, saya
biasanya banyak memain-mainkan tangan supaya dia ngeh saya pakai cincin.
Saya jadi ingat,
ketika naik kapal ferry dari Bakauheni ke Merak saya ditanya-tanya seorang
bapak. “Mbak sendiri dari Lampung?”, saya menjawab iya. “Sudah ada yang jemput
di Merak?”, saya menjawab tidak. Lalu saya mengusap-usap wajah saya dengan tangan
kiri untuk memperlihatkan cincin saya.
“Tapi suaminya sudah
nunggu di rumah ya?” Tanya si bapak lagi. Dan saya, Cuma tersenyum saja.
Empat.
Jangan berpakaian mencolok, memakai perhiasan berlebihan. Usahakan tidak
memakai barang berharga ketika backpacking.
Gunakan gadget seperlunya. Tidak perlu check-in
di Foursquare, atau update status
terlalu sering. Namun, jangan lupa untuk memberitahu keluarga ketika anda sudah
sampai disuatu tempat.
Lima.
Pastikan anda mempunyai informasi yang banyak dari internet, atau buku. Padukan
dengan informasi yang anda dapatkan dari penduduk lokal. Jika tersesat,
tetaplah tenang. Inilah bagian keren dari backpacking:
getting lost. Kalau sudah buntu, saya biasanya masuk ke warung kopi atau
kedai makanan lalu memesan salah satu makanan mereka. Sembari makan, saya bisa
akses internet atau berbincang dengan orang-orang lokal di sana.
Kira-kira begitulah. Selama
ini alhamdulillah tidak terjadi apa-apa dengan saya ketika solo backpacking. Bagaimana pengalaman anda?
Salam hangat dari
saya :)
27 comments
Solo kluyurer dengan aktivitas kluyuring itu nama lain dari traveller
BalasHapusAh masak sih ada cincin, aq kok ga lihat hehe
solo kluyurer. Ya! tunggu saya di pati ya mas!
Hapusmau muncak ke gunung Muria. haha
Cincinnya dipake waktu backpacking aja mas. hehe, nanti mah mau pakai cincin beneran, dan asli.
susahnya solo backpacker kalau mau mengabadikan tempatnya, mesti minta bantuan orang lain. baca ini malah pengen jalan-jalan liburan semester. me time....
BalasHapusYap. Harus pandai-pandai minta bantuan penduduk loka atau orang yang ada di sekitar.
Hapuswaaah.. siip. sudah mau berakhir nih semesternya. Ditunggu cerita liburannya :D
jadi kepengen solo backpacker jugaaa... makasih saran-sarannya :D
BalasHapusmau kemana kak Uzzy?? :D
Hapusditunggu ceritanya, ya!
Asiiiiiikkkk... Sandal jepitnya loh.. :D
BalasHapusHallo Kak Aryaaa
Hapussendal jepitnya kenapaaa? :D
wah, kesannya pro banget tips2nya, jadi pengen blajar dari eneng Pita,
BalasHapustapi kalo saya lebih setuju kalo gak ada female solo backpacker tapi ya solo backpacker, karena mau laki atau perempuan ya sama aja, jalan aja terus, hidup petualangan, hehe..
o iya, itu bukan pose dangdut, Pita?
HapusNah kan ini dari pengalaman pribadi bang. Jadi aja aku kasih judul solo female backpacker. hehe
Hapushahaha. aku ngga punya pose dangdut! haha
itu pose sendal jepit terbang! sebentar lagi juga sendal jepitnya terbang.. haha
iya deh, hidup solo female backpacker..
Hapusah sial, ternyata itu bukan pose dangdut..
maksudnya sendal jepitnya terbang ke arah saya, Pita?
Yaap. hidup solo female backpacker! haha
Hapusbukaaan baang.. pose dangdut itu trade mark abang. Aku ngga ikut-ikutan.
Naaah.. kalau pose sendal jepit terbang, ngga tahu nih terbang ke mana #gasopan
belum pernah solo backpacker :)
BalasHapusperlu dicoba kalau memang gagal :)
Coba saja kak. pasti ketagihan #eh
HapusHmm trik2 oke tuh ...
BalasHapusterima kasih, kak :)
Hapusdari kelima tips diatas nomer tiga yg gak perlu saya lakukan :)
BalasHapusiya mas, ngga usah pake cincin segala :D
Hapustipsnya bagus bgt nih , aku sih blom pernah sendirian kalau bepergian jauh, suami selalu menemani :)
BalasHapusNah, kalau kak ely jadinya couple backpacker.. keren nih :)
Hapusoke tipsnya....so far alhamdulillah jarang diganggu, mungkin karena yang mau gangguin serem duluan liat sayaa hehehe...salam kenal et sekalian mengundang untuk ikutan GAku soal jalan-jalan :D...kalau tertarik. monggo...http://indahnnuria.blogspot.com/2013/11/my-itchy-feet-2-giveaways-for-dear.html
BalasHapuswaah.. gimana bisa? mau tips dari kak Indah juga doong
HapusAssalamu'alaikum
BalasHapusngomong-ngomong, enggak ada barang lain untuk bisa diajak photo bareng selain "sendal" ya? hahaha -_-*
Wa'alaykumussalam
Hapusehehe, iya kang. Sendal kesayangan itu... ;p
saya belum pernah dan saya iri. ;p
BalasHapussaya sudah kebeberapa tempat tapi gak pernah jadi backpacker. padahal saya ingin sekali....
postingnya bisa nih buat panduan kalau anak saya kelak mau jadi solo famele backpaker " ini lho nak panduan mantab dari teh pita..."
:D
asiik.. sudah merencanakan anaknya jadi solo female backpacker aja nih mas :p
Hapus