gulungan(cerita)pita: Refleksi Keberbalikan

Douglas Walker's painting

Mengalir kemana saja tetes-tetes cinta itu selama ini? Ketika kucari di lembah kasih, tak kutemukan satupun milikku tergenang utuh. Kutelusuri alirannya hingga berpangkal pada sebuah mata air. Aku menemukan banyak yang terkoyak. Banyak yang mengering. Dan itu salahku. Aku membiarkannya mengalir begitu saja.

Aku selalu punya kata, bahwa cintakulah yang paling kuasa. Aku selalu punya kata, bahwa akulah yang paling menderita. Tak kupungkiri, bahwa kata-kata itu sekarang menjadi sebuah prosa. Prosa tentang aku dan cinta yang selalu tertimpa siksa. Dan semua itu hanya omong kosong. Aku hanya terlalu menganggap penting perasaanku, juga tentang sebuah bentuk dalam diriku.

Dan sekarang aku takut.


Terhembuskan kemana saja benih rinduku selama ini? Karena ketika kucari di ujung-ujung senja, tak kutemukan satupun tumbuh subur. Sebagian tumbuh kerdil, sebagian hidup lalu layu tanpa sempat berbunga, bahkan ada yang tetap bulat utuh lalu perlahan membusuk. Dan itu semua salahku. Aku membiarkannya terbawa angin begitu saja.

Aku selalu menunjukkan bahwa akulah yang paling sering merindu. Terduduk sendiri dan mulai termangu. Menuliskan ribuan kata bernuansa biru. Atau membubuhkan coretan pada kertas-kertas masa lalu. Tentang kau yang meninggalkanku. Melukaiku. Melukaiku. Melukaiku. Dan itu semua hanya omong kosong. Aku lebih banyak menganggap penting perasaanku, juga tentang sebuah bentuk dalam diriku.

Dan sekarang aku takut.

Bukan takut ditinggalkan. Karena do’aku, selalu ingin kau menjadikanku sebagai rumah. Tapi aku takut meninggalkanmu karena sebuah takdir yang aku tak mau.

Dan sekarang aku mulai menangis.

You Might Also Like

12 comments

  1. hmmpagi-pagi baca ini rasanya .....

    BalasHapus
  2. huphhhhhhhhhhh...

    kemana saja rinduku selama ini..

    BalasHapus
  3. antara harapan dan ratapan. ckckck :')

    BalasHapus
  4. ting tong........ :D
    mampir lagi kemari, dan coba lihat apa yang kutemukan :D
    cerita sedih kah? :D

    BalasHapus
  5. @Putri Serindang Bulan
    halo putri (:
    bukan cerita sedih, hanya sebuah refleksi

    BalasHapus
  6. hmmm yang ini entah harus mendefinisikan apa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. tentang sebuah refleksi, bahwa dua akan datang berkesudahan

      Hapus
  7. setelah baca ulang rasanya kok dalem ya
    hmm.. pemilihan kata dan alurnya berasa menusuk pit
    nice one

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin ketika membaca pertama kali, akang belum mengalaminya. #eh

      Hapus