Khidab (Pewarna)

Assalamu'alaykum..

Semoga kita senantiasa terjaga dari keburukan akhlak, keburukan amal dan keburukan perbuatan. Aamiin.

gambar dari sini
Baik, dipostingan ini ana akan sedikit bercerita tentang memberi khidab pada salah satu perhiasan perempuan yang boleh dinampakkan. Tangan kita adalah perhiasan kita yang boleh ditampakkan, wahai ukhti.. ^_^ selain tangan, kita juga punya wajah yang boleh ditampakkan.. 

Nah, diperbolehkan bagi kaum perempuan untuk memberi pewarna pada tangannya dengan pacar (inai), bahkan hal itu dianjurkan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan Abu Dawud dari ‘Aisyah yang menyebutkan bahwa Hindun binti Utbah berkata kepada Nabi, “Wahai Nabiyullah, terimalah baiatku.” Beliau bersabda :
“Aku tak akan menerima baiatmu hingga engkau mengubah (memberi pewarna pada) telapak tanganmu; sebab telapak tanganmu ini seperti telapak (tangan) hewan saja (yang tanpa pewarna).”
Abu Dawud juga mengetengahkan hadist lain yang juga berasal dari ‘Aisyah, bahwa ia berkata: ”Seorang perempuan suatu ketika menyodorkan sebuah surat dengan tangannya di balik tabir yang ditujukan kepada Rasulullah, ternyata Nabi tak mau mengulurkan tangannya untuk mengambil surat tersebut. Beliau malah berkata :”Aku tidak tahu apakah ini tangan laki-laki ataukah tangan perempuan.” “Yang benar tangan perempuan.” Jawab perempuan di balik tabir itu lalu kemudian Rasulullah bersabda :
“Jika engkau memang seorang perempuan, seharusnya engkau memberi pewarna pada kuku-kukumu.”
Khidab ini bisa dikatakan sebagai pembeda kaum perempuan dan kaum laki-laki, juga pembeda kaum perempuan dari binatang. Khidab juga memperindah perhiasan kita, ukhti fillah. Kita bisa mewarnai telapak tangan kita dengan menggunakan inai, inai itu khidab yang berwarna kuning kehitaman yang biasa digunakan oleh perempuan-perempuan di Timur Tengah juga sering kita lihat pada pernikahan-pernikahan orang-orang India dan Turki.

Semoga bermanfaat.

Sumber :
Fiqih Wanita Empat Madzhab

You Might Also Like

20 comments

  1. wa'alaikumsalam.. wahh sy baru tauu.. sy kira ga boleh makai pewarna gitu.. :D

    BalasHapus
  2. aku juga suka pake di kuku tapi...jarang ukir di tangan, kecuali kalo lagi liburan n di rumah saja^^

    BalasHapus
  3. Tapi harus hati-hati juga lho.. sekarang banyak yang dicampur dengan bahan kimia yang dapat merusak kulit...

    BalasHapus
  4. @Mbak Phuji :
    Iya.. kalo diukir itu harus konsentrasi mengukirnya biar bagus mbak ^_^
    Kalo dikuku ana juga sering dan pasti pake inai lagi kalo udah mulai memudar...

    BalasHapus
  5. Sangat bermanfaat, izin copas ya..^^

    BalasHapus
  6. nah artikel begini yang saya suka..
    ada penegasan dalilnya...

    BalasHapus
  7. Segala sesuatu memang harus jelas. Kalaupun sudah jelas dalilnya, perlu ditanyakan lagi jika hadist itu shahih atau bagaimana..

    BalasHapus
  8. Oh, tapi bagaimana kalo mau solat? Bukankah pewarna kuku menutupi permukaan kuku? Apakah wudhu-nya sempurna?

    BalasHapus
  9. khudab tidak menghalangi masuknya aur ke dalam kulit kang. Berbeda dengan kutex dan yang semacamnya...

    BalasHapus
  10. waaa...aku suka banget sama hena tuh mbak...
    dulu aku smpat tinggal di perkampungan arab...kita suka ngecat rambut dan kuku pakai hena...^_^

    BalasHapus
  11. waaaa ^_^
    cantik y warnanya mbak... terus kalo kita pandai melukisnya, tangan kita pasti lebih cantik...

    BalasHapus
  12. Assalamu'alaikum, ini ada tanda perkenalan kita. cek disini ^^ http://jabanahsadah.blogspot.com/2012/01/re-pr-resolusi-12.html

    BalasHapus
  13. Kyaaaa Fitri suka pake inai juga ya?? ^_^

    BalasHapus
  14. Makasih infonya mbak.. :)

    BalasHapus
  15. ini sunnah rosul mba...

    trs eyelash, (celak mata) itu juga sunnah tuh.. cuma aku jrang make.. mdhan aku bisa dapat lagi nih kuku pacarnya ma celak arab..

    BalasHapus
  16. bismillah. salam kenal. hehe
    hem.. henna... aku bisa ngehenna juga nih. hehe
    cuma orang luar beranggapan henna sama dengan tatto. padahal kan tidak.

    BalasHapus