cerita pita
Keseharian
Square School
Square School adalah tempat pertama gulunganpita mengenyam bangku sekolah resmi. Sebenarnya tidak juga sih karena beberapa bulan sebelumnya gulunganpita sudah masuk Sekolah Agama tanpa pake kerudung. *Noltagia banget ini.
Hari pertama masuk sekolah, 1 Juli 1998 diantar Bapak ke Square School. Bapak membiarkanku duduk dimana saja, terserah padaku. Hari itu kudapati dua teman pertamaku, Ai dan Ranti. Nanti kuceritakan tentang mereka.
Bapak tak ikut duduk bersamaku, beliau bahkan tak mengantarkanku ke tempat duduk. Beliau menghampiri seorang guru yang duduk dengan segala ke*riweuhan*nya di depan dan berkata, "Pen, tuh budak urang. Nitip nya. Urang rek ka sakola." Artinya, "Pen, itu anak saya. Nitip ya. Saya mau ke sekolah dulu."
Kemudian Bapakku pergi meninggalkanku yang kebingungan. Beliau lebih memilih untuk pergi dan bertemu murid-murid di sekolah tempat beliau mengajar. Saat itu aku tak kecewa, hingga saat inipun aku tak kecewa. Aku bangga menjadi anak yang tak ditunggui Bapak di hari pertama sekolah. Lucunya, namaku belum dipanggil untuk diabsen dan akhirnya aku mendaftarkan diriku sendiri untuk masuk SD T..T
Square School. Selama enam tahun gulunganpita belajar di sana dengan segala ke-idealis-an seorang murid perempuan yang maskulin dan penuh semangat. Diminggu pertama kelas satu, gulunganpita sudah menjadi mak comblang dan mengantarkan uang seratus rupiah kepada anak laki-laki yang diberikan teman perempuannya sebagai tanda naksir. Subhanallah :D
Masih dalam ingatan, ketika kelas dua ada pelajaran KTK dan diinstruksikan untuk menggambar, gulunganpita adalah murid paling aneh karena tidak menggambar rumah dan gunung. Gulunganpita menggambar seekor pinguin. Entah bagaimana ide itu muncul tapi saat diperlihatkan pada guru, Pak Ajat *guruku* langsung mengerutkan alisnya dan menorehkan nilai delapan di buku gambarku. #hari ini aku sadar kalau aku memang senang perbedaan dan mencari perbedaan, wew.
Tahun-tahun berlalu dengan penuh kesenangan. Menjadi juara Porseni tenis meja, senam, lomba matematika, baca puisi sampe siswa teladan dan dokter kecil. Semuanya diraih tanpa tahu makna sebenarnya dari sebuah prestasi. Gulunganpita pernah di panggil ke ruang guru juga karena memukul gong dengan keras saat jam efektif berlangsung. Masih ingat, itu ketika kelas enam. *hihihi
Gulunganpita juga sering ikut bermain bola. Pernah berteriak-teriak mengejek sekolah lain dan berlari hingga tersesat di hutan karena takut dilempar batu oleh pemain dari sekolah lain. Gulunganpita juga pernah terlibat cinta monyet dan syukurnya tidak menjadi monyet. Hehe
Banyak sekali pengalaman yang tak bisa diceritakan.
Square School itu bukan nama sekolah gulunganpita yang sebenarnya. Itu hanya sebutan karena bentuk sekolahnya seperti kotak. heu T__T
BERSAMBUNG
4 comments
Salam kenal om/tante gulungan pita :)
BalasHapusom apa tante sih?heheh
makasih ya sudah berkunjung ke blognya sedja ^^
ya ampun.. saya tante deh..
Hapusmbak gulunganpita hebat dan berbakat nih dari sd :D
BalasHapusini haniyyah ya??? hhe
Hapus