Zip Cerita Dua Minggu

Bismillah..
Ini adalah postingan pertama di bulan Oktober… Kali ini saya akan bercerita tentang dua minggu yang saya lalui dengan berbagai aktifitas.

20 September

Ini adalah kali kedua saya bekerja kelompok dengan sebuah kelompok kecil untuk tugas yang sangat besar. Sedikit keteteran untuk mencari referensi karena keterbatasan waktu juga kesibukan yang berbeda antara kami bertiga. Akhirnya, perpustakaan dikunjungi juga dan hanya sebentar, selebihnya melamun—dalih-dalih brainstorming—di  tangga perpus dan pergi makan siang berkelompok.

22 September

Pertama kalinya berkunjung ke ranah yang lebih dalam dari sebuah gedung Poliklinik Kampus. Sejak menjadi mahasiswi, saya benar-benar tidak tahu “daleman” tempat pengobatan itu sampai tanggal ini. Saya pergi bersama sahabat saya yang sedang dikifarati ALLAH (amiin) dan ternyata birokrasinya tidak terlalu rumit. Apalagi angkatan 2010 masih tidak dipungut biaya—ayo angkatan 2010 yang mau sakit mumpung gratis—dengan pelayanan yang cukup memuaskan asal jangan lupa bawa KTM dan mengisi formulir.

Setelah kuliah padat hingga sore, saya masih bisa memakai apron saya dan membuat roti dan pasta untuk berbuka puasa. Rotinya saya bagi dengan Najmah—nama kucing saya—yang ikut menonton proses pembuatan. Oia, hari Kamis adalah jadwal ma’rifatullah di masjid dt dan Alhamdulillah saya masih bisa hadir dan ‘ngecas’ ketauhidan saya.

23 September
MC ta'lim : Syahril ramadhani
Jadwal bekam bersama salah satu orang BRC. Ini adalah waktu yang ditunggu-tunggu saya juga sahabat saya. Di bekam di jidat adalah hal yang paling nikmat Masya ALLAH.
Saya juga menyempatkan hadir dalam ta’lim fakultas dengan tema orientasi diri. Ustadz yang memberikan materi seakan-akan menodong  saya dan menanyakan tujuan hidup saya. Perlu Perenungan Kembali.
Satu hal yang penting dari ta’lim tersebut : 
Hiduplah seperti capung, yang menghabiskan tiga tahun di dalam air untuk menyempurnakan bentuknya hingga akhirnya muncul ke permukaan dan menghabiskan waktu selama tiga jam untuk memberikan manfaat.



25 September
Mata kuliah dinkel benar-benar mengesankan. Kami bertiga—Fitri, Ican dan Aab—sudah berusaha untuk membuat makalah dengan baik, dan Alhamdulillah presentasi tanggal 26 Septembernya sukses. 

selingan 
Suasana kerja kelompok, dimukadimahi dengan makanan, memang kondusif untuk satu jam pertama, dan kemudian bertukar cerita, makan, online dan melakukan aktifitas lain selain kerja kelompok. 




30 September
Tina dan Capung

Akhir bulan September saya tutup dengan mendatangi Forum Komunikasi dan Silaturahmi Mahasiswa Sukabumi—ketahuan deh orang Sukabumi—yang di adakan di selasar gymnasium. Angin sore membuat ujung kerudung menari-nari, dan lucunya ketika tengah mendengarkan sebuah paparan dari ketua, seekor capung hingga di pundak saya—menurut Tina (saksi mata)—saya sendiri bingung, tapi menurut dia mungkin karena capung itu merasa menemukan teman, karena bros yang saya pakai juga mirip dirinya. Ckckck.

selasar FIP
1 Oktober
Kerja kelompok dengan backsound yel-yel anak PGSD yang tengah di ospek. Akhirnya saya Cuma baca buku Aqidah dan Akhlak—padahal sedang kerja kelompok Bimbingan dan Konseling Lintas Budaya—karya Aam Amiruddin yang saya pinjam dari perpustakaan sebelum duduk di selasar fip.
Sampai jam 2, tugas belum selesai tapi akhirnya bubar juga. Saatnya membetulkan printer. Tintanya tidak terdeteksi. Saya sudah berusaha untuk mengunduh reseter, memencet lima kali tombol resume, pembersihan dalam, memiringkan printer dan cara lain yang direkomendasikan om google juga mas saya tapi. Sudahlah..


Itulah cerita saya. Untung saja nama blog ini Kotak Cerita jadi saya tidak terlalu salah untuk bercerita keseharian saya disini dan curcol panjang lebar. Semoga tidak masuk infotaimen ya!

You Might Also Like

11 comments

  1. wah.. rutinitasnya.. sepertinya padat dan merayap..

    apa benar tuh yang hidup cuman 3 jam itu capung, kalau yang saya bca disini sih : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7755363

    memang mirip capung tapi bukan capung, mungkin pak ustadznya salah paham atau bagaimana, nggak tahu jugalah.. :D

    BalasHapus
  2. sepertinya memang bukan capung tapi nenk moyangnya capung...
    mungkin pak ustadznya khilaf ya mas..
    sepertinya memang bukan capung tapi nenk moyangnya capung...
    mungkin pak ustadznya khilaf ya mas..

    BalasHapus
  3. aktivitas postif penuh dengan muatan ibadah....
    saya kangen dengan aktivitas yang melibatkan sisi spiritual.
    semangat.....

    BalasHapus
  4. ayo mas zico.. libatkan diri lagi dgn aktifitas-aktifitasnya.... insya ALLAH bernilai ibadah.
    hamasah!!

    BalasHapus
  5. Saya jadi kangen masa2 kuliah.kangen ngantuk di dalam kelas,juga kangen tausyiah yg sehabis magrib kudengar dr ustadz yg memimpin shalat berjamaah d mesjid kampus..pgen ikh,kmbali me-re-charge keimananku :-)Saya jadi kangen masa2 kuliah.kangen ngantuk di dalam kelas,juga kangen tausyiah yg sehabis magrib kudengar dr ustadz yg memimpin shalat berjamaah d mesjid kampus..pgen ikh,kmbali me-re-charge keimananku :-)

    BalasHapus
  6. whaaaa ada foto akuuu... akhirnya :p
    ngeksis dikit yaaa, tapi sungguh presentasi dinkelnya bikin jantung tak karuan,,,

    #nulis komennya di samping sang penulis, rancu... hhha

    BalasHapus
  7. assalam, baca curhatan dulu ahk, hehe

    nice story neh, Have fun, :)

    moga happy hariHarinya selalu :)

    salam,

    BalasHapus
  8. @Mbak Hafsah :
    Berarti saya harus menikmati masa ini ya mbak.. karena suatu hari saya juga pasti akan merasakan kangen..

    BalasHapus
  9. @Ihsanti :
    iya.. bagus ya aku promosiin kamu juga aab.. semoga aja abis nongol di blog.. kamu di tlp manajer buat jadi model :D

    @Mbak Langit :
    Wa'alaykumussalam
    Amiin ..
    syukron yaa

    BalasHapus
  10. Tenang saja, infotainmen sedang terlalu sibuk. :D

    *komentar OOT*

    BalasHapus
  11. haa iya kang... semoga begitu yaa

    BalasHapus