Couple Traveller’s Story: Floating Market Lembang

Welcome Drink Floating Market Lembang
Photo by Qefy Alghifari
Bepergian di liburan yang sempit malah bisa membuat kita mengurungkan niat untuk liburan itu sendiri. Hari Minggu, musim hujan, hanya sehari lagi. Mau kemana? Tapi, karena saya dan kapten ingin sekali jalan-jalan akhirnya kami pergi ke tempat wisata di daerah Lembang. Ya! Floating Market.

Sebenarnya, sudah beberapa kali kami ke sini. Tapi yang menjadi menarik adalah, selalu saja ada inovasi dari tempat wisata ini. Dulu tidak semenarik sekarang, rumput-rumputnya pun belum tumbuh hijau. Pohon-pohon masih terlihat sengaja ditumbuhkan, pun demikian dengan properti dan dekorasi lain. Nah, ketika kami ke tempat ini lagi, waaah! Banyak sekali yang berbeda dan it was fun!

Sebenarnya Floating Market ini adalah salah satu situ (Bahasa Sunda : Danau) yang masih terjaga sampai sekarang.

Oke, sepertinya saya akan mendongeng dulu.
Zaman Bandung Purba, Bandung adalah danau yang airnya melimpah ruah. Hingga pada suatu hari Gunung Sunda meletus, letusan ini mengakibatkan terbentuknya gunung-gunung lain seperti Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Burangrang, dan beberapa gunung lain yang kemudian menutupi sebagian besar permukaan danau. Danau Bandung kemudian terbagi menjadi beberapa danau yang lebih kecil, dan juga aliran sungai. Sekarang, Bandung menjadi daerah cerukan yang dikelilingi gunung juga beberapa situ atau danau.

Bagaimana saya bisa tahu? Ehem. Saya baca buku Jendela Bandung, karya Her Suganda. Bukunya keren, dan penuh cerita tentang Bandung sedari lahir hingga sekarang.
Cukup. Let’s continue talking about Floating Market.

Kawasan wisata Floating Market memang tidak terlalu luas, tetapi cukup lelah jika harus mengelilinginya dalam setengah hari. Apalagi jika berhenti-berhenti dan mengambil beberapa gambar. Spot-spotnya bagus dan chapturable.

Di sebelah kiri gerbang utama, ada pemandangan yang menarik. Yaitu replika perahu yang terapung dipenuhi dengan beraneka buah-buahan juga sayur mayur. Perahu itu mengingatkan saya dengan seorang ibu yang mengacungkan jempol di salah satu chanel tv swasta. Lokasinya di pasar terapung juga. Bedanya bukan di Bandung.

Selain itu, ada juga rumah terapung yang menjadi tempat untuk menenangkan badan juga pikiran. Spa and Massage in floating house, wow! Sempat ingin mencoba karena ada spa untuk pasangan. Tapi dipikir-pikir saya tidak terlalu membutuhkan juga. Mungkin lain kali saya akan mencobanya.

Replika perahu terapung yang dipenuhi buah dan sayur.
Photo by Qefy Alghifari
Rumah terapung untuk Spa and Massage
Photo by Qefy Alghifari 

Floating Market juga menjajakkan beraneka mainan dan benda-benda lucu. Saya selalu tertarik dengan pernak-pernik juga mainan masa lalu. Seperti teresonansi ke masa-masa saya kecil dulu. Salah satunya ada yang menjual kincir angin atau kolecer. Mata saya langsung berbinar melihat mainan itu, terlebih ketika tahu kalau bentuknya itu mirip bunga matahari. Ah sudah. Langsung jatuh cinta saya.

Kincir angin atau kolecer yang dijual di Floating Market. Bentuknya beraneka ragam.
Photo by Qefy Alghifari

Salah satu sisi danau yang dipenuhi dengan ikan-ikan besar. Kalau bawa anak-anak ke sini pasti mereka akan senang melihat binatang air ini.
Photo by Qefy Alghifari

Tentu saja, Floating Market ini menjadi khas karena memiliki pasar terapung yang dipenuhi banyak sekali varian kuliner Bandung. Lezat, unik, dan beraneka ragam. Transaksi pembayarannya juga menggunakan koin-koin lucu yang ditukar terlebih dahulu dengan uang pada umumnya.

Untuk tiket seharga Rp 10.000, Floating Market bisa dikatakan terjangkau. Kita juga mendapatkan welcome drink berupa kopi, teh, atau coklat panas. Nah, untuk wahana air seperti kereta air, perahu, kano, dan bebek air, beda lagi bayarnya. Tapi tidak terlalu mahal kok.

Kereta air yang berkeliling di danau.
Photo by Qefy Alghifari
Tanaman hias yang bisa dijadikan salah satu oleh-oleh untuk menambah koleksi kebun.
Photo by Pita

Untuk yang membawa anak-anak, bisa menjadikan Floating Market sebagai tempat wisata edukatif karena ada beberapa zona yang dikhususkan untuk anak berinteraksi dengan binatang. Ada juga zona Kampung Leuit yang bernuansa pedesaan dengan sawah juga perkebunan.

Seorang pengunjung memberi makan angsa.
Photo by Qefy Alghifari
Taman kelinci, tempat anak berinteraksi dengan binatang bertelinga panjang.
Photo by Qefy Alghifari
Kampung Leuit dengan beberapa petak sawah, dan saung.
Photo by Qefy Alghifari

Dan inilah beberapa sudut dan momen yang dipotret kapten di Floating Market:

Kapten berpose di salah satu rumah kayu.
Photo by Pita
Kebun selada di Kampung Leuit.
Photo by Pita
Dermaga kayu yang dipenuhi dengan bunga dan lampu gantung etnik.
Photo by Qefy Alghifari
Pemandangan mushola.
Photo by Qefy Alghifari
Salah satu sudut tempat pasar terapung yang menjual aneka jajanan.
Photo by Pita
Semoga tahun depan, saya bisa datang lagi ke sini bersama kapten juga buah hati kami. Hihihi.. Do’akan ya! Kan jadi Family traveller nanti. Aamiin..


Salam Hangat,

Pita 


You Might Also Like

32 comments

  1. jeng jeng jeng ......
    seruhh sekaliiii hihi
    aku baru sekali ke sana, karena macet akhirnya tiba di sana sudah menjelang maghrib huhu
    mana hujaaaannn pulaaa, tak bisa keliling banyak :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk Put kalau ke Bandung lagi, kita ke sana lagi :D
      Kalau tiba di sana sore, apalagi cuaca cerah.. wah bisa jadi romantis sekali puut ..

      Hapus
  2. wah salah satu tempat wisata yg wajib dikunjungi nih mbak
    keren banget tempatnya

    BalasHapus
  3. Saya pernah kemari bulan Februari kemarin, tapi kayaknya juga sudah banyak yang berubah ya, ada beberapa foto yang saya gg kenal. Pas kesana saya gg dapet welcome drink, itu ngambilnya dimana emang ?
    Menurut saya, floating market itu kemahalan makanannya padahal bisa ditemui di seluruh sudut Bandung, yah mereka jual suasana sih ya, tapi pas saya kesana juga gg dapet tempat duduk untuk makannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya setiap bulan ada aja yang baru di Floating Market ini Mbak Tiara... inovasinya bagus-bagus. Nah, untuk welcome drink ditukar sama tiket di gerbang kayu, Mbak. Ada keterangannya kok di sana.

      Yap, setuju. Banyak makanan khas Bandung yang bisa kita temukan di luar Floating Market, tapi suasananya yang kita beli. Hihihi... kalau datangnya pas weekday pasti ngga penuh loh mbak.

      Hapus
  4. Floating Marketnya ada didaerah Lembang lagi ya, sejuk pasti udaranya.

    BalasHapus
  5. Hohoho, saya sering ke lembang tapi gatau floating market -___-
    itu lembang mananya teh ?

    Itu pemandangannya... Subhanallah, bagus ngetz. Keknya adem, sejuk banget.
    Di liat emang asik tempatnya udah ada tempat wisata, ada yang jualan, tiket masuknya murah pula.
    Recommended lah.

    Salam kenal, yah teh :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Diih.. padahal ya Floating Market itu sudah ada sejak jaman Bandung Purba... hihi ngga deng.. Tapi memang sudah hampir 3tahunan... Dan pemandangannya makin ke sini makin bagus.

      Anyway, salam kenal juga, ya.. :D

      Hapus
  6. Balasan
    1. Iya mas Ramadani. Sekali-kali berkunjunglah ke Bandung

      Hapus
  7. waw...review lengkap mengenai floating market lembangny sangat makjleb di tambah dengan foto-foto yang sangat indah dan mempesona bikin saya bilang sama ibue' untuk merubah semua rencana liburan akhir tahun ini ngga usah ke singapura tapi cukup ke Lembang saja, selain deket kalau dari Cilembu mah, juga keindahannya dan keasriannya sepertinya dapat di terapkan beberapa enggel taman ini di halaman rumah kami...indah

    betewe sebab itulah maka ijinkan saya follow blog kerennya ya..nuhun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semakin ke sini, Floating Market semakin bagus saja.. tapi akan semakin macet juga di pintu masuknnya. Apalagi liburan akhir tahun sepertinya Lembang akan padat pengunjung ya.

      Terima kasih sudah follow, insha Allah segera follow back ke blog Mang Lembu.

      Hapus
  8. Ada yang baru pulang liburan juga ternyata. Kesalahan dipostingan saya kemarin gak share foto-fotonya.
    Tempatnya keren, jadi ngiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya.. everyday is holiday mas (maunyaa.)
      Nah, iya padahal liburan mas Haris sama istri kayaknya ke tempat indah juga.. lain kali share foto ya :D

      Hapus
  9. Wah tempatnya apik banget ya... jd kepingin deh ke situ. Murah juga HTM nya, jadi masih terjangkau

    BalasHapus
  10. Aamiin....

    Masih terjangkau lah ya mbak harganya.... Semoga suatu saat saya bisa ke sana juga. Pengen coba massage di rumah terapung itu. Keliatan asri dan nyaman banget :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah kan, penampilan rumah terapung itu memang terlihat menarik. Saya juga penasaran seperti apa di dalamnya :D

      Hapus
  11. wihiii, kayaknya baru beberapa bulan uda banyak ya perkembangan floating Market. terakhir aku pergi bulan Juni. itu juga yg pertama hahahah
    btw, uda "isi" ya teh? selamat ya selamat :D
    barokallahu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya dek, inovatif kan Floating Market.
      Aamiin.. insha Allah segera dapet ponakan kamu. Ditunggu kadonya. hihi

      Hapus
    2. yupp. ntr juga pas ortu datang mau diajakin ke sana :D
      okeeyyyy. uda berapa bulan te?hmmm harus nabung dr sekarang akika ini hehehe

      Hapus
    3. Nah iya iya... siapa tahu malah makin keren tu Floating Market..
      dek, yuk kita ketemu di ma'rifatullah besok! :)

      Hapus
    4. yuppppp :D
      duhh baru baca mesaage ini, padahal aku pergi mlm jumat td hehe

      Hapus
    5. Yaah... teteh lupa ngga whatsapp kamu dek.. Ya sudah tak apa.. tapi Kamis ini pergi yaaa :)

      Hapus
    6. kayaknya ga bisa teh. aku ga sempet. soalnya kamis itu kkl k jakarta. nyampe Bandung diperkirakan jm set 11 malem. :(
      ketemu di wisudaan aja weh dulu. minggu dpn baru ma'rifat lagi hehehe

      Hapus
  12. Wah.. baru tahu kalau di sana ada Float market juga. Kirainnya adanya cuma di Banjarmasin yang di iklan RCTI Oke itu lohh mbak. he he

    BalasHapus