Kotak Air dan Kehidupan



Kotak Berisi Air dan Kehidupan
Foto: Koleksi Pribadi

Aku punya sebuah kotak di ruanganku. Setiap hari selalu menyilaukan warna biru dalam diamnya. Hakikatnya, bentuknya memang tak benar-benar kotak. Terisi air dan kehidupan di dalamnya.

Sekitar empat bulan yang lalu, seseorang telah menempatkan kotak berisi air dan kehidupan itu di bawah jendela. Ada perasaan takjub kala pertama melihat bentuknya. Perasaan seperti seorang anak kecil mendapat mainan baru. Sulit rasanya untuk tidak mengerjap-ngerjap tidak percaya. Antara senang dan tidak sabar.

Beberapa kehidupan menari-nari di dalam kotak berisi air itu. Mulanya, ada yang berwarna kuning, namun kemudian terpupus dan tergantikan. Hingga akhirnya, lima ekor ikan berwarna putih terus berputar, berenang, dan bergerak. Juga seekor ikan sapu sebagai penjaga. 

Kotak berisi air dan kehidupan ini, seringnya terlupa untuk dipelajari. Aku hanya menonton mereka dari luar tanpa pernah merasakan mereka. Kadang, ingin juga aku melepas mereka ke sungai atau suatu tempat yang lebih luas dibandingkan kotak ini. Seseorang juga pernah berucap begitu.  Dan ini menambah semangatku untuk membiarkan mereka pergi.

Tentang kepergian. Apakah memang akan selalu menjadi jalan terbaik? Terkadang, tetap bertahan adalah hal yang harus dilakukan. Bertahan dan menata kembali butir-butir memori tanpa pernah merasa bosan untuk berbuat lebih.

Umpama aku melepaskan mereka, membiarkan mereka pergi. Tentukah mereka akan menemukan makanan yang setiap senja kutaburkan? Tentukah mereka akan dapat terus hidup? Atau seharusnya aku tetap genggam mereka. Menetapkan mereka di dalam kotak berisi air dan kehidupan. Karena, tahu saja mereka memang tertulis untuk menjadi pengisi kotak berisi air. Berputar, berenang dan bergerak sepanjang alunan detik. Karena, tahu saja kita memang tertulis untuk bertemu dan selalu bersama. Itulah mengapa aku takkan melepas. Terbaiklah menurutku. Juga kuasakan menjadi terbaik menurut sang Maha.



You Might Also Like

25 comments

  1. Saya sangat suka kalimat ini Pita: "Kotak berisi air dan kehidupan ini, seringnya terlupa untuk dipelajari. Aku hanya menonton mereka dari luar tanpa pernah merasakan mereka."

    Selamat menikmati "interaksi" dengan makhluk yang lain itu. Sungguh, ada pesan dalam tiap tarian indahnya membelah butir-butir air. Semoga ada ilmu baru yang terindera olehmu. :)

    Btw, paragraf kedua dari terakhir itu, sepertinya saya mendadak familiar.. #curcol

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang semua hal itu sebaiknya kita petik pelajaran di dalamnya.. ya kan, kak?

      terima kasih sudah selalu berkunjung ke kotak ceritaku.. terima kasih sudah mencorat-coret makna di dalamnya..

      paragraf kedua yang mana yaa? :D

      Hapus
    2. Karena manusia seringkali lupa yah, Pita?
      Lupa menikmati hal-hal yang ada di depan mata, eh malah mencari yang jauh-jah.. Lupa menikmati yang sedikit, eh malah berkeinginan memperoleh yang lebih banyak lagi..

      Dan tentang komentarmu di baris pertama, setiap apa yang tercipta seharusnya lebih membuat kita mengenalNYA bukan? Kembali kepada kepekaan hati. Ini soal rasa meeeen.. #eeeeaaaaa

      Hapus
    3. iya kak.. terlebih saya..
      seringnya lupa menyadari dan mensyukuri.

      sepakat kak!

      Hapus
  2. Kotak kehidupan yang hampir mirip seperti punyamu ada juga di rumah. Setiap pagi dan sepulang kerja selalu senang memberikan mereka butiran-butiran makanan. Di rasa mereka menikmatinya bersama tarian air, karena itu memang dunia mereka, soal hati siapa yang tahu.

    Begitulah bedanya kita dengan mereka. Meskipun sama-sama di dalam kotak (rumah) kita lebih banyak pilihan untuk keluar, untuk pergi kapan pun dan ke mana pun. Meskipun tetap pada akhirnya selalu ada kata pulang yang membawa kita kembali. Ah, ini semua hanya soal takdir dan fungsi kehidupan itu sendiri. Tentang amanah yang harus dibawa selama hidup. Setidaknya satu hal yang bisa kita ambil pelajaran, manusia selalu punya kesempatan lebih banyak untuk berjuang memperbaiki diri tanpa harus terpaku di dalam 'kurungan' rumah sendiri.

    banyak yang tersirat di postingan ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah kak uzay punya juga ya? :D
      ada kehidupan apa saja , kak?

      ya. betul sekali.. aku sepakat kalau memang ada saatnya kita harus pulang. pulang sebagai sebuah janji, kepada ibu, ayah atau Tuhan.

      Hapus
  3. duh,dalem banget ini maknanya mbk pita :D

    BalasHapus
  4. Heeh, dalam ya *ikutan mba Hanna*
    Tapi, serius kata-katanya begitu mengambarkan sosok aquarium tp dengan bahasa yang sederhana ^^, suka :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kotak berisi air dan kehidupan menjadi inspirasi tersendiri, kak :)

      Hapus
  5. aku ulang yaa.. membayangkan Gulungan Pita sedang mengerjap-ngerjap *berasa gaya bahasanya si puput inimah mengerjap-ngerjap*
    ah emang kalian berdua

    tentang perpisahan #ahsudahlah

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe.. maaf ya Kang.. remove comment-nya kepencet..
      puput itu ya.. salah satu significant other may be :D

      aaih jadi kangen puput..

      tentang perpisahan.. tentang kepergian.. #ah sepertinya aku tahu #kode ini
      #ahsudahlah

      Hapus
    2. #kode memang dibuat agar semua menjadi rancu dan gamang #ahsudahlah :)

      Hapus
    3. ah kang adi ini memang selalu gamang :D
      #ahsudahlah

      Hapus
    4. halo, put :)
      kang adi ingat kamu #eh

      Hapus
  6. Ada yang mengatakan apabila kita bisa merawatnya menjamin kehidupan mereka meski tidak adanya kebebasan bagi mereka itu di perbolehkan asalkan mereka tidak merasa tersiksa
    Niche blog :)

    BalasHapus
  7. seandainya kita bisa mengerti bahasa ikan itu ya pit :D pasti kita tau dia lebih suka di lepas di sungai (tempat yg luas) atau tetap menjinak dengan makanan-makanan yang sering kali dirimu taburkan setiap hari :D semoga ini yang terbaik #loh kekekekekeke :D aaaaa kepengen punya ikan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan berandai-andai, put :D
      semoga saja memang tetap memeliharanya di dalam kotak berisi air dan kehidupan ini, adalah yang terbaik..

      beli gih ikan :D

      Hapus
  8. Wah itu akuarium punya Pita? Lucuuuu, biirrruuu dan keren :)
    Dulu pernah punya akuarium juga, tapi sayang, ikannya meninggal :(
    Saya juga suka kepikiran kalo melihat mereka yang "terkurung" di dalam sebuah sangkar atau kotak akuarium, hewan-hewan yang mempunyai kehidupan bebas harus terkurung hanya untuk menyenangkan kegemaran manusia. Hmmm.. Dilema sih ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya doong :D
      waah sayang sekali teh ir.. mungkin kurang bersih aquariumnya..
      dilema iya.. tapi ngga galau damri ah teh :p

      Hapus