cerita pita
jatinangor
Keseharian
kiara payung
Lagi Nyastra
perjalanan
persahabatan
Sebuah Catatan Perjalanan : Kiara Payung
Bismillahirrohmanirrohiim
stand hiburan dan wisata Jamraisa Bandung 2012 |
Awalnya adalah ketika beliau menelpon saya menanyakan perihal kuliah. Dan tercetuslah keinginan untuk menemui beliau langsung. Akhirnya, ba’da ashar kami bertiga sepakat untuk melancong ke luar kota Bandung.
Birunya langit, menemani perjalanan kami menuju Cicaheum. Lantunan biola dari seorang laki paruh baya tatkala lampu merah, membuatku terkesan. Apalagi sebelumnya, pernah kudapati dirinya melantunkan instrumen-instrumen Mozart yang memesona. Sahabatku berujar, “Mereka berbakat, hanya saja mereka tak punya kesempatan.” Aku sepakat. Mereka belum 'ditemukan'.
Ada hal yang membuatku terkesan. Pada perjalanan ini, bentuk bulat matahari yang memerah dibaluh selimut jingga awan terlihat jelas. Hanya saja semakin lama semakin terhalang oleh gedung tinggi, yang terlihat hanya aurora-aurora gemilang yang cantik dan menawan. Subhanallah.
Dari Cicaheum, kami menuju Cileunyi. Perjalanan yang diprediksi hanya sepuluh menit, ternyata mencapai empat puluh menit. Sahabatku menguliti jeruk Sunkist yang kami beli di super mini market. Sebagai obat mual katanya. Adzan maghrib sudah menggema, dan kami masih diperjalanan.
Sampai di cileunyi, kami mendapatkan kendaraan terakhir menuju Jatinangor. Malam semakin pekat dan kami benar-benar asing dengan daerah disana. Sampai di gerbang sebuah universitas, kami bingung mencari mesjid. Sampai akhirnya memang tak juga menemukannya--pada akhirnya shalat dilaksanakan di pendopo perkemahan--. Kami menyebrang jalan dan masuk ke sebuah mini market, rasa lapar membawa kami kesana. Beberapa menit kemudian, tiga sepeda motor membawa kami meluncur menuju bumi perkemahan kiara payung. Udara dingin menusuk-nusuk jaketku, ditambah terpaan angin malam kian menambah syahdu kerutan kulit yang kedinginan. Tapi, lihatlah ke atas. Malam itu aku mendongakkan kepala ke arah langit yang penuh bintang. Mereka berkedip-kedip genit. Tersenyum melihatku yang takjub pada cahayanya.
Kiara payung, suasana disana membawaku pada sebuah babak kehidupan enam tahun yang lalu. Aku pernah begitu akrab dengan tempat itu. Aku bahkan pernah menelanjangi setiap jengkal tanah disana, menapaki rumput-rumput, memandang bendera-bendera dan panji-panji kebesaran, juga berlari menuju lapangan. Angin disana mendinginkan. Dan pertemuan kesekian dengan tempat itu, Kiara payung, membuatku bernostalgia. Betapa waktu merubah segalanya. Ah. Ini cerita perjalanan, buka sebuah curahan hati, apalagi urusan pribadi. Cukup.
Di perkemahan, kami bertemu dengan sahabat kami yang sudah tumpah ruah pengorbanannya. Ari Aryanto. Sosok penuh semangat yang usianya terkalahkan oleh kebijakannya. Apalagi yang membuat orang menganggukkan kepala kepadanya selain rasa hormat dan segan. Kami datang kesana untuk menyemangati beliau. Dan akhirnya, kala itu terjadi juga. Alhamdulillah.
Semalaman kami bercerita. Katarsis. Berdebat. Berimajinasi. Bernostalgia. Berharap. Dan berkomitmen. Inilah persahabatan. Kalian tahu? Bahkan persahabatan bisa lebih dekat dibandingkan jalinan keluarga. Entahlah, tapi itulah yang selama ini orang-orang bijak katakan.
Inilah momen-momen kami, yang tergambarkan. Padahal, persahabatan kami lebih dari apa yan tergambarkan.
ketika baru saja tiba di bumi perkemahan |
ini dia sahabat keren saya. #proud |
ini ketika kami berada di tangga menuju stand-stand |
ketika kami kelaparan. Menunggu bapak mie ayam menyiapkan makan malam. |
Pagi hari sebelum perjalanan pulang |
ditempat ini juga saya pernah menjadi anak penggalang #2006 |
bright sky. Subhanalloh. Sepanjang perjalanan |
19 comments
Saya juga anak pramuka nih kak !
BalasHapussalam pramuka :)
Wah hebat kalau begitu (:
BalasHapussudah pernah kemping di kiara payung juga tak?
salam pramuka!!
Seru sekali ya..! Memang sangat mengesankan bila kita bermesraan dengan alam, sekalian tafakkur ^^
BalasHapustafakur dan tadabur alam kang (:
BalasHapusSelalu mengesankan. Hal kecil yg selalu mengesankan.
waah.... asyik pisan mbak... kepengen juga :D
BalasHapusblog y mbak jga sudah sya follow sejaka lama lho :D
pesahabatan yg bisa terjalin baik udah seperti keluarga menurut sy :)
BalasHapussalam gan ...
BalasHapusmenghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
di tunggu kunjungan balik.nya gan !
kunjungan perdana di blog penuh nilai positif...
BalasHapussalam kenal
Blogwalking sambil memfollow blognya
tak lupa mengundang rekan blogger sekalian
Kumpul di Lounge Event Tempat Makan Favorit
sukses selalu
Salam Bahagia
Persahabatan yang sangat hebat teh ^^ ngiring bingah, acarana seru oge ning.
BalasHapus-Salam gugulitikan-
Untuk aasiyah Humnah:
BalasHapusPersahabatan itu indah.. selalu takkan menyesal..
kapan-kapan main ke sini yaa
oia,,? wah, maaf ya ukht ^_^ ternyata saya yang belum flow blog dirimu.
Untuk Ke2nai:
BalasHapusHmm... that's true ^_^
persahabatan akan seperti keluarga, bahkan lebih ya
Untuk Outbond di Malang :
BalasHapussecepatnya Insha Allah ^_^
Untuk Mas Adang :
BalasHapusTerima kasih yaa sudah sudi mampir.
Oke, Insha Allah secepatnya singgah.
Aamin untuk do'anya..
dan salam kebahagiaan (:
Untuk Kang Asep:
BalasHapusEmang seru kang,, di kiara payung.. wengi-wengi.
-salam gugulitikan- ^_^
waalakum'salam.. blog teteh mah pan kotak ceritaku, blog abi mah kotak gugulitikanku.(:
BalasHapus-Keep gugulitikan- #Kabuuurrrrr
Kotak gugulitikan timana dongkapna eta teh?
BalasHapushaduh, sunda abdi paciweuh ^_^
_stay gugulitikan kang_
Blog mba selalu menceritakan persahabatan terus, seru sekali ya. :D
BalasHapushm.. ya ^_^
BalasHapuskarena mereka selalu ada.
salam gan ...
BalasHapusmenghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
di tunggu kunjungan balik.nya gan !