Ngebo time si kucing. picture take from here |
Selamat
Hari Senin, kawan blogger! Alhamdulillah.. pada akhirnya di Bulan Januari ini
saya bisa memecahkan telur tulisan saya sendiri. Walaupun hanya satu tulisan,
setidaknya bulan ini saya menulis untuk blog.
Dalam
tulisan kali ini, tidak ada fiksi, blog
review, cerita travelling, resep,
atau tulisan giveaway. Tulisan ini
berisi hal yang sedang saya alami satu bulan terakhir. Sebenarnya banyak resep
yang ingin saya bagikan, juga cerita-cerita perjalanan saya bersama kapten,
semoga bulan Februari nanti ya. Juga semoga, ada email masuk dengan subjek: Order
review. Aamiin.
Oia,
alhamdulillah di ajang Giveawaybersama hujan saya mendapat sebuah buku dari mas Freddy. Bukunya memiliki
sampul yang cantik, dan isinya juga berhasil memositifkan pikiran saya. Terima
kasih, mas!
Well,
ini tentang ngebo time yang hampir
setiap hari saya alami. Apa itu ngebo
time? Ngebo time adalah keadaan
dimana kamu merasa bahwa hari ini adalah hari malas sedunia. Hari dimana kamu
boleh diam saja di tempat tidur dan tidak melakukan apapun selain tidur,
membaca, atau pindah ke ruang tengah untuk melihat perkembangan politik negara
ini melalui layar kaca.
Selain
tugas akhir (yang tak kunjung berakhir), saya memiliki kegiatan sehari-hari
yang menyenangkan. Hal yang biasa dilakukan seorang istri atau ibu rumah tangga
adalah sesuatu yang istimewa. Bangun pagi, membuka jendela, pergi ke pasar,
menyiapkan sarapan, mencuci, membereskan rumah, membuatkan bekal makan siang,
dan lain-lain. Dan sebulan terakhir, saya jarang sekali melakukannya. Semua
karena ngebo time.
Saya
akhirnya penasaran, apakah kengeboan ini akan terus menerus hadir atau
bagaimana. Lalu di sebuah forum ibu hamil, ada yang mengatakan kalau ngebo
seperti ini memang akan berlangsung selama sembilan bulan kehamilan, dan
seharusnya ini disyukuri setiap ibu hamil karena tidak semua ibu hamil bisa
menikmati kehamilan tanpa morning
sickness. Hamil ngebo, katanya. Dan mungkinkah saya hamil ngebo?
Setiap
hari, saya membiarkan piring kotor bertumpuk di dapur. Bisa dibiarkan satu atau
dua hari, sampai kami sadar tak ada lagi peralatan makan di lemari. Cucianpun
memenuhi keranjang cucian, padahal saya tidak pernah membiarkan keranjang itu
penuh dulu.
Ada
lagi, pola makan kemudian berubah-ubah. Tiba-tiba ingin es jeruk pukul dua
malam. Donat dengan taburan gula halus jam sepuluh malam. Ingin opak becak yang
digoreng kapten, atau sekotak es krim untuk makan malam. Beruntungnya, ada
kapten sang pemburu makanan yang bisa diandalkan. Tapi dua hal, sop kaki
kambing Sukabumi belum terwujud karena belum pulang ke rumah Mamah. Juga sop
iga, karena belum ke rumah Mimi di Bogor.
Alhamdulillah
selera makan masih terjaga, tapi sayangnya saya tidak dianjurkan makan keju
padahal saya suka sekali keju meleleh di pizza, pasta, atau kue saya.
Semoga
keadaan ini semakin membaik. Semoga ngebo time ini berakhir seiring berakhirnya
tulisan ini. Mohon do’a dari sahabat blogger semua untuk kesehatan kakak bayi
dalam perut saya juga semoga Allah menggerakkan hati saya untuk segera menuntaskan tugas akhir saya :)
Salam
hangat dari Bandung,
Pita
Ngebo time si kucing. picture take from here Selamat Hari Senin, kawan blogger ! Alhamdulillah.. pada akhirnya di Bulan Januari ini ...