Gagal! Salah siapa?

Harapan adalah mimpi dalam keadaan yang terjaga (Aristoteles)
"Aku juga pingin sodaqoh kayak si Fulan, tapi aku ngga punya duit sebanyak itu. Jadi bukan salah aku kalo aku ngga sedekah."

"Aku juga pingin jadi juara kelas. Tapi aku ngga bisa les sebanyak si fulan lakuin. Aku juga ngga punya komputer di rumah. Mamaku juga bukan dokter. Jadi ngga mungkin."


Kita sebagai makhluk Robb yang Maha segalanya, tentu mempunyai keinginan, mempunyai hasrat dan impian. Bermimpi adalah sebuah hal yang menyenangkan. Merencanakan masa depan dengan sangat jeli. mau menikah dengan siapa, punya anak berapa, lanjut pendidikan dimana, rumah seperti apa, dan sebagainya, dan sebagainya.

Tanpa kita sadari, hal tersebut telah menjadi motivasi untuk diri kita agar tetap menjalani hidup. Dewasa ini, banyak orang-orang yang rela mengakhiri hidupnya dengan memasang tali dilehernya dan bergantung seperti jemuran. Atau mengiris urat nadinya hingga darah membuncah tumpah ruah. Mengapa?

Seperti kutipan diatas. Mereka kehilangan harapan. Mereka menggagalkan diri mereka. 

Ketika kita melihat oranglain bersedekah dengan banyak uang. Kita juga ingin berlaku demikian, namun sayang kita tak punya uang sebanyak itu dan tidak jadi sedekah, padahal uang kita lebih dari cukup.

Ketika kita ingin menjadi juara, tetapi kita tak mempunya materi yang dimiliki si juara yang kita lihat, atau orangtua kita tak seperti yang dia miliki. Maka kita tetap berleha-leha. Procrastination never ends.

Padahal, kita bisa bersedekah hanya dengan uang seribu. Atau memungur duri dari jalan, atau tersenyum. Begitu sederhana sedekah kita, tapi jika tulus, maka pahalanya tak akan ada habisnya hingga kita berada di dalam kubur.

Kita harus punya harapan. Harapan berarti mempercayai diri, oranglain, hati, untuk tumbuh dalam keindahan karunia Robb. Kita percaya bahwa kita bisa menjadi juara dengan cara kita.

Pesanku, jika gagal. Jangan salahkan siapapun.
Terkadang,  ada yang salah dengan diri kita. Saat kita punya mimpi untuk keliling eropa. Kita berucap : "Ah, ngga mungkin banget sih."
Kata-kata itu telah mematahkan harapan dan mimpi kita. Kata-kata itu seakan berbicara bahwa ia tak percaya kita bisa menggapai dan mewujudkannya.

Lalu, darimana datangnya kata-kata itu?

dari kita...

kita adalah orang pertama yang menggagalkan rencana dan harapan kita. Menggagalkan impian kita.
Change mind set and be better :)

You Might Also Like

4 comments

  1. So, aku ga boleh nyerah, ga boleh patah semangat, ga boleh terus terusan galau, dan ga boleh berhenti bermimpi.. meski ga lagi tentang jogja, tapi tentang Aussie ! :D
    *romantisme yg tanpa harapan

    BalasHapus
  2. Motivasi yang hebat, dapat membangunkan singa yang tidur .. ^^

    BalasHapus
  3. B I S A ! ! !

    semoga selalu bersemangat, syukron...

    BalasHapus
  4. @Ervina : Hebat Dek, Ervina! sukses itu diciptakan oleh kita :)
    Semangat!!
    @Mas Fahrie : Sedang belajar mas ..
    @Mas Dimas : Insha Allah bisa :D

    BalasHapus