sumber disini |
Dan.... akhirnya saya bisa menulis dengan leluasa meski dalam keterbatasan. Postingan terakhir sepertinya sudah sangat kadaluarsa dan perlu diupdate dengan tulisan terbaru. Apa kabar teman teman blogger? Semoga masih mau ya mengunjungi blog ini yang sudah berkutu dan berjamur.
Meskipun sedang tahap menata dan mencat ulang blog, saya akan berbagi
cerita dulu dan beralasan mengapa saya banyak sekali melewatkan waktu tanpa
menulis di blog. Sebenarnya, setiap hari saya menulis. Betulan loh. Sejak
menulis di postingan sebelumnya dan meminta do’a dari kalian. Akhirnya saya
menjadi content writer dan itu adalah pengganggu paling menyenangkan sekarang
ini. Setiap hari berjibaku dengan deadline dan ketik mengetik. Terima kasih
sudah membaca harapan saya lalu mendoa’akannya.
Sekarang, satu harapan saya. Semoga tahun ini saya sidang dan wisuda.
Semoga kalian berkenan mendo’akan. Karena kita semua tidak tahu do’a siapa yang
akan terijabah. Mungkin, kamu :)
Prolognya selesai.
Sekarang saya akan bercerita tentang Kolektor Larutan Cap Kaki 3. Ceritanya
diawali tahun ini dimana kapten mulai mengonsumsi larutan cap kaki 3 untuk
mengurangi panas perut akibat makan makanan pedas. Hampir setiap hari selalu
beli larutan. Khawatir bahan berbahaya, saya gugling dan ternyata kandungannya
aman. Tapi masih penasaran juga dengan batu bermineral yang direndam dan airnya
dijadikan bahan utama larutan. Ada yang lebih tahu?
Lalu saat belanja bulanan, saya inisiatif untuk membeli 3 botol ukuran
besar larutan itu untuk persediaan karena kasihan juga kalau harus keluar rumah
setiap kali beli larutan. Sang kapten melihat dan wajahnya sumringah. Saya kira
dia akan berkata 3 botol itu terlalu banyak, tapi ternyata dia menambahkan 1
krat larutan dengan botol kecil berjumlah 6 botol.
Kapten lalu berkata. “Ini minumanku, ya. Tidak boleh ada yang minum.”
Saya tertawa tertahan karena adegan itu ada di supermarket. Selanjutnya,
ketika tiba di rumah, dia tidak langsung membuka dan meminum larutan, malah
menghabiskan botol kecil yang dibeli sehari sebelumnya. Lalu dengan rajin dia
menata botol larutan tersebut.
“Kok belanja kita kayak terlalu banyak ya. Apa aja sih?” tanya kapten
“Kan beli larutan. Hitung deh berapa coba?” jawab saya sambil ngakak.
Lalu kemarin, diperjalanan pulang setelah membeli es teler *saya ngidam es
teler77*. Dia berkata bahwa perutnya tidak enak, dia lesu, dan terasa kurang
cairan. Dia malah ingin beli minuman penambah tenaga yang iklannya dibintangi Joe Taslim. Aku tertawa mendengarnya. Tapi pada
akhirnya kapten malah beli minuman ion karena hasutan saya yang mengatakan kalau kapten hanya kehilangan ion, jadi lebih baik beli minuman yang iklannya ada grup JKT48 saja. Dan barulah ia tersadar ketika sudah sampai di rumah
kalau dia punya banyak sekali botolan larutan yang belum diminum.
Dia membuka satu botol larutan besar lalu berkata, “Diminum dikit-dikit ya
biar awet. Ngga boleh ada yang minum.”
Saya selalu terhibur dengan kebiasaan mengoleksi larutan dan diminum
sedikit demi sedikit. Tidak ada yang salah, hanya saja kebiasaan seperti
ini jadi membuat saya tertawa. Ketika melihat botolan larutan berjejer di meja,
langsung tertawa sendiri.
Kalian punya pengalaman yang lebih lucu? :)
oia, do'akan juga ya semoga bayi di perut saya semakin bertumbuh dengan
sempurna dan selalu sehat. Aamiin
Salam hangat dari Bandung
Pita
sumber disini Dan.... akhirnya saya bisa menulis dengan leluasa meski dalam keterbatasan. Postingan terakhir sepertinya sudah sanga...