Aretha
Barcelona
cerita bersambung
cerita pendek
cerita pita
kotak ceritaku
Dua: Tidak Ada Fad
Sagrada Familia |
Dua
jam Aretha duduk di depan Sagrada. Tidak ada yang menyapa atau sekedar
tersenyum kepadanya. Dia hening sendiri di depan sebuah gereja yang semakin
ramai karena pagi sudah semakin menguap.
Aretha,
di Barcelona. Bukan tanpa tujuan, karena dia benar-benar mengejar hal yang dia
tunggu. Walau sebenarnya, seperti mengejar bayang-bayang. Terkadang begitu
menggebu, lalu perlahan menghilang.
“Fad,
dimana kamu?” Lirih Aretha.
Pada
akhirnya, Aretha memutuskan untuk kembali ke hotel. Pikirannya terlalu
berantakan untuk mencari sosok bernama Fad. Seharusnya aku membalas email itu
terlebih dahulu sebelum aku benar-benar datang ke sini, bathinnya.
____
Dua
hari yang lalu, beribu-ribu mil jauhnya dari tempat Aretha sekarang. Sebuah
email telah membuatnya kaget.
Aretha, aku di Barcelona. Aku merasa bersalah tidak memberimu kabar. Aku ingin melakukan sesuatu untuk menebus kesalahanku. Aku berharap kita bisa menikmati Barcelona bersama. Andai saja kau di sini. Banyak hal yang ingin aku ceritakan.
Taman Sangrada, Januari 2014
Fad
“Fad...”
Ucap Aretha tanpa berkedip. Dia membaca lagi email itu. Tidak ada yang salah
dengan ketikan nama di ujung kanan bawah. Setelah semakin yakin, dia meraih
selulernya dan menelpon sahabatnya.
“Na,
aku butuh tiket pesawat ke Barcelona besok pagi.”
Aretha,
perempuan bermata cokelat di Barcelona
4 comments
gambarnya bagus banget :)
BalasHapusitu gereja di Spanyol mbak :)
Hapusdan sini aku sedang menemani sang pena untuk diraih sang penulis fiksi ini. agar bisa ceritanya bergulir, berlanjut pada perjalanannya menuju muara....
BalasHapusHalo mas Rd... aaahh sudah lama sekali komentarnya...
Hapusmaaf baru dibalas..
semoga mas sehat selalu :)