aku dan kau
bandung barat
berpetualang
danau
gathering
gunung wayang
i am wind you are fire
Keseharian
mendaki
muncak
perjalanan
situ cisanti
Gunung Wayang dan Situ Cisanti
Cahaya seakan membelah danau, melipat kabut pagi. |
Pagi
turun perlahan dari puncak wayang. Setapak di bawahnya diam berselimut dingin.
Kali ini matahari terlambat. Binar-binarnya tak terlihat menguning di balik hutan-hutan
pinus. Semalam, hujan turun tak berujung hingga suara jangkrik mengering.
Rerumputan di sekitar tenda masih basah melembab, meninggalkan jejak pada
setiap langkah kaku menuju danau.
Malam
tadi, tak kuasa raga beranjak dari kantung tidur. Setiap sela-sela zipper tenda
tertutup rapat, mengunci udara dari dalam. Malam kedua setelah satu malam yang
memukau di puncak Wayang. Malam tadi kami terpulaskan di bibir danau selepas
angin sore meredup berganti hujan rintik yang menderas.
Cisanti,
hulu Citarum yang tak mempertontonkan kuasanya. Jauh di sana, sering kulihat
alunan sungai membesar dengan air tak terbendung. Diperbatasan Bandung dan
Cianjur. Bahkan membanjiri sebagian tanah rendah di kota sana. Di sini,
yang ada hanya ketenangan. Tujuh mata air seakan bungkam tentang berjuta-juta
kubik yang mereka muntahkan. Mereka hanya mengalunkan keindahan. Memesona mata
yang melihat keanggunan tarian gelombangnya.
Inginnya
kutelusuri. Dari mana muasal Citarum menjadi cemar. Di hulu sini, air teramat
cantik membening. Danaunya memantulkan wajah-wajah sumringah sekawanan anak
manusia yang bersemangat.
Gunung
Wayang, Situ Cisanti. Mengenangmu tak perlu waktu. Bahkan aku telah menulismu
sebelum tinta-tinta mengotori kertas. Suatu hari, aku ingin kembali.
Dari kiri: pita, Tanty, Iza, dan Rezko. dalam pendakian menuju puncak wayang. Foto: Koleksi Pribadi |
Kami di puncak wayang. Hari kedua. Foto: Koleksi Pribadi |
Hari ketiga di Situ Cisanti. Foto: Koleksi Pribadi |
32 comments
Masya Allah dasar penulis ya, perjalanan seperti ini saja jadi lebih indah penyajiannya, di luar pemandangan (dokumentasi foto) itu sendiri.
BalasHapusperjalanannya memang mengesankan, kak uzay. hehe
Hapuspemandangannnya luar biasa juga..
jelas tergambar dari cara penyampaianmu :)
Hapusalhamdulillah kak
HapusDanaunya ada di daerah mana nih?
BalasHapussi desa Tarumajaya kak Sam..
Hapusperjalanannya cukup jauh.. ada di Bandung Selatan.
Ohh, jadi masih masuk wilayah Bandung ya...
HapusGambar pertama, view danaunya keren euy.... :D
iya kak.. daerah kabupaten Bandung.. melewati dayeuh kolot, ciparay dan seterusnya seterusnya menaiki bukit indah..
Hapusnah, itu situ Cisanti.. hulu sungai Citarum kak Sam.. memang keren
terima kasih, kak Sofyan..
BalasHapusaamiin.. hehe
tapi yang terpenting adalah saya bisa menulis :)
Cie Pita yang biasanya tampak lembut dan anggun ternyata bisa tampak tegar dan perkasa juga... keren dan salut.. deh..
BalasHapushehe mas Insan.. terima kasih..
Hapusbeginilah adanya.. tidak tegar dan perkasa seperti yang mas kira kok... tidak lembut dan anggun juga :)
"Mengenangmu tak perlu waktu. Bahkan aku telah menulismu sebelum tinta-tinta mengotori kertas" Ciyeee, romantis sekali kata-kata ini. Gunung Wayang pasti senang deh.
BalasHapusBtw, "REI" nya tak cuma untuk iklan. Dipake menjelajah rupanya. :D
aku mengagumi air yang tergenang di sekitarnya... makanya aku menulis tentang wayang dan sekitarannya.. hehe
Hapusaduh.kak. ini semacam penjiwaan juga sebenarnya. siapa tahu jadi brand ambassador #eh
Air, si pemberi sensasi "pulang"..
HapusYa, kalau jadi brand ambassador, saya dapat gratisan kan?
pulang?
Hapusah.. perihal pulang.. ingat rumah.. ingat angin..
Insha Allah, kakak (:
wah mbak pita belajar jadi survival ya... Lain kali ke gunung semeru mbak, coba di taklukan.. Foto danaunya keren mbak. Kalo di bangun cafe pasti rame itu. Hehehe....
BalasHapusiya kak Deby. hehe
Hapussiapa tahu suatu hari ada tempat yang lebih dari tempat ini.. #apasih
Insha Allah.. belum berjodoh nih, kak.
ih ini kak Deby, kepikiran bikin cafe di danau itu.. ya aampuun :D
Puncaknya mana dek? :D
BalasHapuspuncaknya di foto ketiga, kak. Banyak pohon disana jadi tidak terlihat seperti puncak.. :)
HapusBahasa tulisannya keren ... saya mengamati deskripsi yang diberikan. Kata2nya tak biasa. Indah ^__
BalasHapusKEren deh lihat pasukan jilbab ini dalam foto pendakian ...
terima kasih, kak :)
Hapushehe iya, kami berjilbab,, juga ditemani teman laki-laki juga kak
Assalamualaikum...
BalasHapusmampir nih ke singgasana mba pita :)
seru banget deh liatnya, jadi pengen kesana mba :)
Subhanallah t.o.p banget keindahan alamnya :)
Wa'alaykumussalam..
Hapusterima kasiah ya sudah berkunjung :)
iya, keindahannya memang Subhanallah :)
t.fit,, suka deh sama cara t.fit ngebahasain semuanya ..
BalasHapusTi jd baca2 crita di blog t.fit ..
seneng sama bahasanya,, sama musiknya juga,, hehe
sejuuuuuk,,
terima kasih, buu :)
Hapusgunung wayang itu pasti sebelahan sama gunung dalang kan teh.. #loh..
BalasHapusWah, hebat teteh ini yah, cewe tapi hobix mendaki gunung, salut deh, saia yg laki aja g pernah mendaki gunung.. #eeh..
Bedewei, klo diliat sekilas danaux mirip ranu Kumbolo di Gn. Semeru, tpi klo diperhatikan lebih seksama ternyata lebih mirip danau taman hidup di Gn. Argopuro yah teh..
Hihihi ngga gitu Kak Agus :)
Hapuswah.. masa ngga pernah kak.. ngga percaya nih saya
Kalau sekilas, ngga papalah ya disamain Ranu Kumbolo.. tapi sepertinya harus ke Ranu Kumbolo dulu untuk membuktikan sama ngga nya.. hhe
nah lho mana lagi Gn. Argopuro
gunung wayang yah, ternyata dekat bandung
BalasHapusaku baru tahu
iya kak.. ada di daerah Bandung Selatan.. di daerah Kertasari :)
Hapusenaknya dari gunung wayang ke danau "aul" dulu yang ada di sebelah gunung wayang, . .disana danaunya alami.
BalasHapusdanau Aul disebelah mana ya kang? mungkin danau yang dimaksud itu situ cisanti ya?
Hapusbukan, di atas tepatnya di samping gunung wayang sebelah utaranya ada bukit gak tau nama gunungnya apa,nah di kaki bukit itu lokasinya. Dekat proyek pengeboran tenaga uap PT.Magma. Saya kan asli orang sini mba .
BalasHapus