cerita pendek
cerita pita
fiksi
kotak ceritaku
lunch and break
Lunch (and) Break
Lunch, and break |
Seorang
perempuan baru saja meninggalkan dengan kasar seorang temannya. Terjadi di
sebuah kedai makanan tepat ketika makan siang hampir berakhir.
Temannya,
yang juga perempuan belum kemana-mana. Ia masih duduk tegak memegang garpu yang
ia gunakan untuk melilitkan spagheti. Dalam satu kedipan saja, nafasnya berat. Ada banyak cairan yang ia tahan sekuat tenaga.
Dalam
heningnya dia, mulailah ia berbicara.
Kau
tahu,... ketika kau, dengan rasamu itu. Merasa bahwa dirimu adalah orang yang
paling dikhianati sejagat raya ini. Merasa bahwa dunia takkan pernah mafhum
tentang rasa sakit dan perihmu itu. Ketika sekeliling menepuk pundakmu. Kau
terus mengikis logikamu. Kau terus memelihara sakitmu. Lalu terus menyalahkan
seseorang atas ketidakadilan dunia. Tidak adil? Apa kuasamu berkata begitu?
Aku
bahkan tak merebut apa-apa darimu. Aku tak mengambil apapun milikmu. Semuanya datang
kepadaku. Dan aku tak punya alasan baik untuk menolak.
Hanya
saja, banyak kata mengudara, banyak
tulisan bercercah noda. Semua tentang dirimu, yang disakitiku. Kau tahu,.. sekarang
aku harus terus menjaga rasa hatimu. Memastikan bahwa kau tidak menguraikan
cairan matamu, atau membuat suara sedu pada suatu malam, atau membuat hujan di
dalam ruangan.
Jika
kau mau apa yang ada padaku. Maka ambilah sekarang, sebelum semua lekat dalam
memori. Sebelum semua menggenang dalam kenangan.
Ia kemudian merapikan makan siangnya. Lalu pergi ~
4 comments
bagi yang ditinggalkan, kesabarannlah yang akan menyatukan pertemanan yang mungkin telah hancur. bagi yang kasar, sadar diri karena wanita dengan tabiat seperti itu kurang enak dipandang..
BalasHapusYup. betul sekali Bang Agha.. hihi ;)
Hapushmmm pengalamankah ini??
BalasHapusPengalaman bukan yaaa :P
Hapus