Momen kebahagiaan |
Aku, tak pernah
mengira bahwa kotak tertawaku akan terus hadir dan berfungsi dengan baik hingga
detik ini. Juga tak pernah menduga bahwa ada seseorang yang ternyata mirip
sekali denganku. Seperti menemukan saudara kembar, namun kemudian berwujud
seorang laki-laki yang hampir setiap hari selama satu tahun ini kucium
tangannya.
Sebuah ucapan terima
kasih tak mungkin menjadi simbol yang tepat untuk semua hal yang sudah
terlewati sejauh ini. Banyak yang juga takkan tertuliskan di dalam penggalan
surat ini. Banyak sekali yang akan terlewat sehingga tulisan ini menjadi
random, tak berawal, tak berujung. Namun izinkan aku mengingat semuanya.
Kau ingat, kapten?
Ketika pertama kalinya kau menatap tajam di dalam sebuah masjid usai akad
ditunaikan. Hari itu, tepat 1 tahun yang lalu. Kala itu langkahku berdebar
bertemu denganmu, lalu tiap langkah kemudian menjadi lebih bermakna dan lebih
terarah dengan genggamanmu. Aku masih ingat, betapa bebanku kemudian lebih
ringan ketika kau membersamaiku.
Setiap harinya, ada banyak
momen yang baru. Melihat bagaimana kamu makan, bagaimana kamu terlelap, dan
bagaiman kamu menghabiskan hari-harimu. Lalu juga betapa kuatnya ego kau dan
aku, membuat pertengkaran menjadi seru, lalu kemudian berakhir haru biru.
Juga, apakah kau
masih ingat? Ketika aku dirawat inap, dengan lelah kulihat kau terlelap. Di
sebelahku kau menggenggam tangan dan terus merawatku. Tanpa pamrih, tanpa kenal
waktu dan letih.
Kemudian, datang hari
penuh rengekan dan senggukan. Perasaan yang berantakan karena ada yang berbeda
pada badan. Aku hamil, dan kau berteriak tak sungkan. Menunggu tendangannya
beberapa bulan, lalu terus menghitung tiap pekan.
Karena kebahagiaan
sebenarnya takkan bisa didefinisikan dengan kata, jika memang benar-benar sudah
terasa. Karena kebahagiaan, akan terus menjadi sebuah alasan mengapa sampai
saat ini semua orang terus bernafas, dan terus berusaha.
Sebuah harapan
tentang masa depan tidak akan dengan mudah dibagi-bagikan. Dengan bagaimana
kehidupan nanti, tentang dimana akan berkediaman, tentang seperti apa
ruang-ruang dan juga tentang berbagai impian yang tak jarang orang tertawakan.
Setahun yang lalu,
aku masih seorang perempuan dengan segudang impian keras kepala dan juga obsesi
yang tak kunjung terrealiasasi. Namun kini, aku adalah seorang perempuan dengan
impian yang terasa semakin nyata, juga berbagai harapan yang sering kau
semangati agar terus menyala.
Kapten terima kasih
karena selalu terus berjuang. Keringatmu setiap hari akan menguap menjadi saksi
betapa kau memperjuangkan untuk tetap bisa bersama dengan kami, berbagai
kebahagiaan, rasa susah, keluh kesah dan juga berbagai pengalaman di hari-hari
kebersamaan kita.
Ayah, sebelum aku
melihatmu, aku sudah mencintaimu dan bangga dengan semua hal tentang kamu.
Bunda selalu bercerita bahwa ayah, bukan sekedar sosok laki-laki yang membawa
kebahagiaan, tapi juga memberikan penawar untuk semua rasa sakit dan perasaan
remuk.
Ibun dan Calon Anak
kita di dalam perut
Semoga voucher spesial yang aku buat bisa menjadi hadiah terbaik untukmu tahun ini. Tidak seberapa, tapi aku akan berusaha untuk mewujudkan harapan yang engkau tulis, semampuku seperti kau selalu memperjuangkan kebahagiaan untuk keluarga kita..
Momen kebahagiaan Aku, tak pernah mengira bahwa kotak tertawaku akan terus hadir dan berfungsi dengan baik hingga detik ini. Juga tak...